"Lu gak salah bawa dia?" Tanya Hyunjin, sambil melihat seorang Jisung yang berada di depan ruangan Minho, sedang duduk sambil memainkan gawainya.
Minho yang awalnya matanya tertuju di laptop akhirnya mengalihkan atensinya ke luar ruangan.
Ia menghela nafasnya panjang.
"Mau gimana ya, Jin? Kemarin anaknya maksa buat ikut, jadi yaudah, gak enak gue sama Jisung."
Hyunjin menatap Minho tidak percaya dengan dramatis.
"Gue baru tahu kalau lu se-people pleasure itu"
"Bacot, coba lu urusin pasien lu" Guman Minho yang sekarang atensinya berada di laptop kembali.
Minho memang bergumam, hanya saja, Hyunjin tidak setuli itu, ia masih bisa mendengar apa yang Minho katakan.
Hyunjin terkekeh, lalu menghampiri Minho, dan mendekatinya, sambil memberikan ekspresi wajah yang manja, dengan senyuman indahnya, ala ala pepsodent.
"Makasih ya ho, udah mau ambil waktu hari ini, buat pasien gue"
Minho yang mendengar itu hanya memutar matanya sambil menjauhkan dirinya dengan manusia jangkung itu.
"Sialan emang lu jin, harusnya hari ini gue bisa cuti gegara lu, makanya belajar bahasa isyarat." kata Minho kali ini terdengar kesal dan serius.
Bulu kuduk Hyunjin bergidik karena melihat Minho yang terlihat menyeramkan kali ini.
"Ya sorry ho, mana gue tahu, kalau gue bakal dapet pasien kek pasien lo" Jelas Hyunjin dengan wajah yang cemberut.
Usai ucapan Hyunjin tadi, Minho sekarang mulai berada di pikirannya sendiri. Baru tersadar akan sesuatu.
"Gimana kalau gue ama Jisung ajarin lu bahasa isyarat?" tanya Minho dengan senyum gembiranya.
Hyunjin dengan cepat menggelengkan kepalanya. Menolak.
"Gak, gak, gak, ngapain gue belajar bah-"
Belum sempat pembicaraan Hyunjin, Minho memotongnya.
"Gue kasih tahu dokter Seungmin, kalau lu males kerja"
Hyunjin panik, dengan cepat ia memeluk Minho dengan gemas dan ketakutan. Minho tahu saja kelemahannya batin Hyunjin.
"Oke oke, dengan senang hati, gue bakal senang banget diajarin lu" Kata Hyunjin dengan intonasi yang panik.
Minho terkekeh.
"Bukan cuma bareng gue doang"
Minho menghela nafasnya, sama hal dengan Jisung.
Sedari tadi, yang sudah melewatkan 1 jam, Hyunjin belum banyak mengerti. Mungkin cara orang belajar berbeda, hanya saja, sedari tadi Hyunjin akan terus bertanya, seperti...
"Kenapa terimakasih begini, bukan gini kalau ada yang gampang?"
"G susah amat, perasaan kalau di tulis kagak susah"
"Saya? Kok saya gini?"
Dan masih banyak lagi...
Minho bertukar tatapan dengan Jisung, yang terlihat sudah lelah karena Hyunjin. Melihat Jisung yang terlihat imut karena Hyunjin, Minho terkekeh, lalu menepuk pundaknya pelan, yang mengartikan ia memanggil Jisung.
"Mau udahan" Tanya Minho dengan pelan.
Jisung menggelengkan kepalanya, dengan wajah yang datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEAF PATIENT [MINSUNG]
Romansa"Kekurangan mu yang membuatmu semakin sempurna" Minsung area, homophobic? skip.