"Aku ketemu pasien dulu ya, Ji" Kata Minho, yang sekarang berada di depan Jisung yang sedang memakan nasi gorengnya.
Jisung sebenarnya benar benar tidak rela untuk ditinggal oleh Minho. Jujur saja meskipun Jisung sudah langganan di rumah sakit ini, hanya saja, Jisung merupakan kaum introvert tambah lagi dengan kekurangannya yang tidak bisa mendengar membuatnya minder untuk mengobrol dengan pasien lainnya.
Disisi lain, Minho tidak tega harus meninggalkan Jisung, hanya saja, kali ini, Jisung benar benar tidak bisa ikut campur untuk tugasnya.
Sebenarnya rencana bertemu pasien ini benar benar di undur, yang awalnya jam 9 harusnya sudah konsul, ternyata pasien baru datang jam 11 tepat disaat jam makan.
Awalnya Minho ingin membatalkan pertemuan dengan pasien. Hanya saja Changbin terus menolak dan menyuruh Minho untuk tetap stay di rumah sakit.
Minho menghela nafasnya karena tidak dapat jawaban dari Jisung.
"Kamu masih lama tidak makan nya?" Tanya Minho.
Jisung yang tadinya berada di lamunannya akhirnya tersadar kalau ia membuat Minho menunggunya.
"Tidak lama si dok, tapi kalau dokter ingin bertemu pasien sekarang boleh saja" Jawab Jisung, sambil menunjukan senyum tanpa giginya, yang membuat pipi itu semakin tembam.
Minho menahan gemasnya, lalu menganggukan kepalanya.
"Baiklah, aku pergi dulu ya" Kata Minho, lalu berdiri, tapi belum meninggalkan meja makan tersebut.
Jisung disana hanya bisa melihat pergerakan dokter nya yang terlihat santai disana. Jisung mendongak, ia baru tersadar kalau Minho sungguh tinggi.
"Dokter tinggi juga ya"
Minho terkekeh.
"Hmm? kamu juga lumayan tinggi untuk umur mu sekarang, Ji" Canda Minho, lalu mengusak rambut Jisung yang lembut.
Jisung yang dibilang gitu langsung memberikan ekspresi yang masam, dokternya tahu saja kalau ia sensitif dengan topik tinggi.
"Bercanda Ji"
"Oh iya, kamu benar bisa sendiri disini?" Tanya Minho, kali ini serius.
Jisung berpikir sejenak.
"Mungkin aku akan bersama Dokter Hyunjin? Kalau dia tidak sibuk" Jawab Jisung sambil mendongak.
Kali ini wajah Minho yang masam, yang benar saja batinnya, Jisung dan Hyunjin? Hmm baginya itu akan menjadi ide buruk.
"Jangan sama Hyunjin kalau aku bilang Ji" Tolak Minho sambil menggelengkan kepalanya.
Jisung kali ini bingung.
"Kenapa?" Tanya Jisung penasaran.
Minho terkekeh.
"Jangan Ji, nanti kamu bisa terluka karena Hyunjin"
Ah. Rupanya Minho mengkhawatirkan dirinya. Jisung memerah.
"Bagaimana kalau aku kenalin kamu dengan Changbin?" Sugesti Minho kepada Jisung, tapi kelihatannya Jisung sedang berada di dunianya sendiri.
Minho menepuk pundak Jisung dengan pelan.
Jisung tersadar kalau Minho masing mengobrol dengannya. Jisung mendongak dan bertatapan dengan Minho.
"Iya dok?" Tanya Jisung.
Minho terkekeh lagi, sungguh, baru kali ini melihat Jisung yang sedang tidak fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEAF PATIENT [MINSUNG]
Romance"Kekurangan mu yang membuatmu semakin sempurna" Minsung area, homophobic? skip.