015

149 17 4
                                    

"Harus banget sekarang, Bin?" Tanya Minho melalui gawai itu.

Kini, jam sudah menunjukan, bahwa kini sudah pukul 6 pagi yang menandakan bahwa Minho sekarang harus segera ke rumah sakit.

Tapi, untuk hari ini berbeda, setelah perdebatan dengan anak-anak rumah sakit tadi malam, Minho memutuskan untuk mengambil cuti sehari dengan alasan bahwa ia kini sungguh butuh waktu untuk berpikir sejenak dan meng-refresh pikirannya.

Untuk Minho cara ampuh untuk meng-refresh kembali pikirannya itu ialah mengajak pasiennya, Jisung. Untuk makan siang bersama dengannya.

Hanya saja acara itu harus tertunda, karena panggilan changbin yang sungguh mendadak pagi ini.

"Mau gimana lagi, Ho? Lu mau cepat kelar gak nih masalah?"

Minho menghela nafasnya panjang.

"Kalian bener-bener gak bisa kasih gue istirahat sehari aja ya?" Tanya Minho, kini nadanya cukup melemah.

"Bukan apa Ho. Ini demi kebaikan lu juga. Mending susah dulu deh, baru bahagia kalau kata gue"

"Tapi gue cape, Bin."

"Semua orang disini juga cape Ho. Gak lu doang."

Kini Minho hanya bisa terdiam dan mengacak-acak rambutnya dengan geram.

"Yaudah gak usah urusin gue? susah amat hidup lu pada." Ucap Minho dengan frustasi.

"Maks-"

"Gue juga gak butuh semua saran dan kritikan lu kali ini Bin. Gue juga males buat ngerepotin lu." Potong Minho.

Changbin terdiam disana.

Mendengar tidak respon sama sekali dari cl'hangbin, Minho hanya bisa terkekeh.

"Kicep ya lu? Ya tapi emang fakta gue bilang gitu."

"Udah ya gue tutup dulu. Pokoknya hari ini gue bakal tetap ambil hari cuti gue."

Tanpa menunggu lama, Minho menutup panggilan dirinya dan changbin.



























































































"Biar aku tebak, dia gak mau datang kesini, iya bukan?" Tebak Felix disana sambil menatap Changbin dengan tatapan lelahnya.

Changbin terkekeh, lalu mendekati Felix.

Ia menganggungkan kepalanya.

"Kayak biasa, keras kepala"

Felix tersenyum kaku.

"Aku terlalu keras ke kak Minho kemarin ya?" Tanya Felix menatap Changbin dengan tatapan yang bersalah dengan tingkah laku.

Entah sejak kejadian kemarin malam, Felix merasa dirinya sudah kelewatan.

Terlebih lagi kepada kakak sepupunya yang selama ini selalu berada disisinya.

Ia kecewe jika boleh jujur, tapi pasti Minho lebih kecewa melihat Felix lebih memilih untuk membentaknya dan tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.

Disisi lain, Changbin tahu apa yang dirasakan oleh kedua sepupu ini.

Ia tahu kalau sebenarnya Felix khawatir dan kecewa dengan Minho sejak mendengar kabar Minho menghamili Sulyoon.

Hanya saja, ia juga cukup peka dengan Minho. Melihat Minho yang benar-benar kehabisan pikiran dan lidahnya yang benar-benar kering karena tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ia cukup tahu.

MY DEAF PATIENT [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang