22

956 82 26
                                    

Draco menunggu beberapa saat setelah akhirnya Sirius kembali dari kamarnya sambil membawa sebuah kotak usang. Sirius duduk kembali di depan Draco lalu menyerahkan kotak itu padanya.

"Apa ini?"

Pikiran Draco dipenuhi pertanyaan hingga akhirnya Sirius mempersilahkannya untuk membuka kotak itu.

"Kotak itu menggunakan segel sihir," timpal Sirius.

"Kau membawa tongkatmu?"

"Aku selalu membawanya kemana pun."

"Kalau begitu ambil dan ikuti ucapanku."

Draco bergerak mengikuti perintah Sirius. Tongkat yang disimpan di balik jubahnya segera ia keluarkan di hadapan mereka.

"Dominus advenit excedere."

Sirius memberitahu mantra untuk membuka segel itu, Draco diam sejenak lalu menarik napas panjang. Ia mengulangi ucapan Sirius sambil memegang erat tongkatnya.

"Dominus advenit excedere."

Sinar biru muncul dari bagian tengah kotak itu. Tidak berselang lama, kotak yang berada di depan mereka berhasil terbuka. Keduanya saling menatap lalu mengangguk.

Perlahan Draco membuka kotak itu. Apa yang ia lihat tidak seperti bayangannya. Kotak itu hanya berisi sebuah buku usang dengan bekas terbakar di beberapa bagian dan sebuah pena bulu yang sedikit terkena noda darah.

Draco dengan cermat membaca sampul buku itu. Sebagian tulisannya sudah hilang akibat terbakar, namun itu masih bisa dipahami olehnya.

"Lily and...Bell?"

"Belladonna," ucap Sirius melanjutkan pengejaan Draco.

"Apa maksudnya?"

Sirius mengambil buku itu dan mengusapnya perlahan.

"Apa kau pernah mendengar judul buku ini?" tanya Sirius.

"Namanya tidak asing, sepertinya aku pernah mendengarnya."

Draco tampak berusaha mengingat nama itu. Tiba-tiba kepalanya dipenuhi oleh ingatan ketika ia pergi ke Covert Garden bersama Y/N dan menonton teater yang membawakan cerita itu. Tidak hanya itu, jauh sebelumnya, Draco ingat bahwa Y/N juga pernah membahas buku itu. Namun ia tetap tidak mengerti dengan semua ini, mengapa novel biasa seperti itu sampai disimpan di sebuah kotak yang disegel oleh sihir yang cukup rumit? Lalu kenapa seorang Sirius Black menyimpan buku seperti itu? Ia bertanya-tanya hubungan dari semua hal yang terjadi ini.

"Ini adalah terbitan pertama dari novelnya. Dan buku ini adalah milik Y/N."

Draco mengernyitkan alisnya, masih bingung dengan informasi yang masih belum lengkap.

"Melihatmu yang memasang ekspresi seperti itu, sepertinya kau masih belum tahu, ya?"

"Huh?"

"Y/N memiliki nama samaran Leah."

"Dan Leah adalah penulis novel Lily and Belladonna."

Draco terus berpikir keras setelah menerima penjelasan tak terduga itu. Y/N memang pernah membahas novel itu, bahkan ia pernah protes saat melihat teater yang tidak membawakannya sesuai alur cerita aslinya.

"Pantas saja waktu itu dia bersikeras tidak terima dengan ending cerita di teater," gumam Draco setelah mengetahui kenyataan itu.

"Lalu kenapa sekarang buku itu ada padamu?"

"Karena pemiliknya tidak menginginkannya lagi."

"Y/N tidak menginginkannya?"

"Apa kau pernah mendengar sihir pemisah jiwa? Sebuah sihir kuno yang terlarang."

A HOPE - DRACO MALFOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang