"Y/N, sudah bangun?"
Perlahan kamu membuka matamu. Menatap seorang wanita yang sibuk memeras handuk kecil di nakas samping ranjang.
"Ibu...?" lirihmu pelan sambil berusaha bangkit. Namun, kepalamu terasa sangat pusing dan tidak sanggup bergerak.
"Jangan memaksakan dirimu, sayang," ucap Narcissa berusaha menahanmu untuk tetap terbaring.
Kamu menatap sekujur lenganmu yang penuh dengan ruam kemerahan. Setelah tersadar, kamu merasa gatal di seluruh tubuhmu ditambah rasa sakit di kepala yang menusuk.
"Kata dokter kamu terkena alergi. Apa ada makanan yang membuatmu alergi?" tanya Narcissa yang terlihat khawatir, ia meletakkan handuk basah itu di atas dahimu-membuatmu merasa lebih nyaman.
"Uhm, yah. Saya punya alergi makanan laut," jawabmu pelan.
"Lalu kau memakan makanan yang sudah jelas bisa membuatmu sakit?" ujar Narcissa dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.
"Maaf, ibu," gumammu pelan. Sekarang kamu merasa tenggorokanmu terasa sakit.
"Kau harus lebih memerhatikan kesehatanmu. Aku tidak mau ibu dari anak putraku memiliki kesehatan yang buruk. Kau harus melahirkan keturunan Malfoy dalam kondisi sehat, Y/N," omel Narcissa membuat kepalamu semakin sakit.
"Dimana Draco?" tanyamu berusaha mengalihkan topik.
"Untungnya dia pergi dinas ke suatu tempat selama seminggu ini. Jadi kau tidak perlu khawatir jika suamimu akan melihat dirimu yang sangat buruk sekarang," jawab Narcissa lalu beranjak keluar dari kamarmu.
Bagi Narcissa itu sebuah keberuntungan. Tapi bagimu itu adalah hal yang sangat menyakitkan. Kamu hanya berdiam diri di kamar untuk penyembuhanmu. Terkadang setiap satu atau dua kali sehari, Narcissa mengunjungimu.
"Aku kangen ibu," gumammu ketika Narcissa tengah merapikan beberapa pakaian di lemari.
"Maksudmu Sarah Lestrange?" sahut Narcissa menanggapi gumamanmu.
"Benar, ibu kandungku," balasmu singkat sembari meringkukkan tubuh kurusmu.
"Apa saya boleh mengunjungi ibu?" tanyamu pada Narcissa. Bagaimana pun, wanita itu masih menjadi nyonya rumah keluarga Malfoy dan memiliki hak untuk memutuskan apa yang akan dilakukan menantunya.
"Kau bisa mengunjunginya ketika Draco sudah pulang, Y/N," jawab Narcissa-menutup lemari pakaian yang telah dirapikannya. Kamu hanya menghela napas mendengar jawaban yang mengecewakan itu.
•••
"Dimana Y/N?" tanya Draco baru saja duduk di kursi ruang makan bersama Lucius dan Narcissa. Beberapa menit sebelumnya, dia baru saja kembali dari perjalanan dinasnya. Narcissa langsung menarik tangan Draco untuk ikut makan malam. Anak itu pun terpaksa menuruti ibunya.
Suasana hening dan tak ada jawaban. Baik Lucius maupun Narcissa, keduanya hanya sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Draco menatap curiga lalu kembali bertanya.
"Ibu, dimana Y/N?" tatap Draco tajam kepada ibunya. Narcissa mendongak menatap putranya lalu mendecak sebal.
"Anak itu kabur," jawab Narcissa yang langsung melanjutkan menyantap makanannya. Draco terkekeh tidak percaya dengan ucapan ibunya.
"Jangan bercanda, bu," ujarnya melirik Lucius yang juga terdiam. Kedua orang tuanya tidak bersikap seperti biasa. Draco menatap mereka bingung, ia lalu bangkit dan beranjak meninggalkan ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A HOPE - DRACO MALFOY
RomansaTerpilih menjadi pengganti calon mempelai wanita, menggantikan Astoria Greengrass. Hidup sebagai nyonya muda keluarga Malfoy yang tidak dianggap dan sangat dibenci oleh suaminya sendiri. Terus meyakinkan diri akan harapan yang tak mungkin terjadi...