Tidak ada yang mustahil di dunia sihir seperti saat ini. Bahkan melompati ruang dan waktu yang terdengar mustahil juga bisa diwujudkan dengan sihir. Namun, tidak banyak penyihir yang tahu sihir apa yang digunakan untuk melakukannya. Hanya sebagian dari mereka yang mampu menulusuri lebih dalam tentang sejarah maupun mantra kuno yang tersimpan di suatu tempat yang ada di dunia itu.
Wanita yang berdiri di hadapanmu sekarang merupakan salah satu dari 'mereka' yang berhasil menemukan mantra sihir kuno yang sudah lama tidak pernah terdengar lagi. Wanita itu menyebut dirinya sebagai dirimu yang lain, entah itu benar atau tidak.
"Kau tahu? Tidak ada yang mustahil di dunia ini," ujar wanita itu dengan senyum mencekamnya. Mau diperhatikan dari mana pun juga wanita di hadapanmu itu tidak mirip denganmu. Tapi entah mengapa ia mengaku dirinya sebagai dirimu.
"Kau tidak mirip denganku. Bagaimana mungkin aku percaya dengan ucapanmu?" Kamu berusaha tetap tegap meski dihantui oleh tekanan yang membuatmu gelisah.
"Hahaha, benar juga. Wajah kita berbeda." Ia mendekat hingga jarak kedua wajah kalian hanya sekitar tiga senti.
"Tapi takdir kita mirip, Y/N," lanjutnya.
"Huft, mempermainkanmu memang sangat menyenangkan. Tapi sepertinya sekarang aku harus berhenti." Wanita itu mundur kembali mengatur jarak di antara kalian. Kamu masih berdiri tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, menunggu penjelasan lebih banyak darinya.
"Namaku Belladonna."
"Belladonna?"
"Ya, aku adalah karakter menyedihkan yang kau ciptakan dari tulisanmu."
"Bagaimana bisa sebuah karakter fiksi sepertimu bisa hidup dan berkeliaran? Jangan bercanda!" Rasa bingungmu semakin bertambah hingga merasa mual.
"Lagipula, jika kau benar-benar karakter yang kuciptakan, mengapa kau bisa muncul di masa ketika aku masih kecil dan belum menulis cerita itu?" tegasmu berusaha membantah tuduhan darinya.
"Sejak awal aku tidak pernah menemui dirimu yang masih kecil. Aku hanya pernah mengunjungi ingatan masa lalumu. Tapi aku tidak tahu bahwa kunjunganku itu berhasil mengubah ingatanmu."
"Jika teoriku benar, mungkin dirimu yang masih kecil itu hanya ingin lari dari masalah dan mencari pembelaa."
"Y/N, sejak awal kaulah yang membunuh kakakmu sendiri, menggunakan tanganmu sendiri, dan dengan pikiranmu sendiri. Tidak ada yang mengendalikanmu untuk melakukan itu."
"Jika sebelumnya kau merasa seperti aku merasuki tubuhmu, itu salah. Justru aku berusaha untuk menghentikan dirimu yang sudah diselimuti oleh perasaan iri dan dendam. Aura kegelapan yang memancar di sekitarmu saat itu membuatku merinding."
"Saat itu aku berpikir, jika aku bisa menghentikanmu, apakah masa depan akan berubah? Apakah kau bisa hidup seperti anak-anak lainnya tanpa diselimuti oleh rasa bersalah? Tapi ternyata aku tidak bisa menghentikanmu. Aku gagal melakukannya."
Wanita itu memandang ke arah langit malam tanpa bintang. Wajahnya mendongak ke atas berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Saat itu kamu tidak lagi merasakan aura bahaya darinya, hanya rasa sedih dan iba yang terlihat darinya.
Benar.
Semua yang dikatakan Belladonna itu benar. Kamu hanya berusaha lari dari kenyataan. Kamu memanfaatkan Bella yang mampu masuk ke ingatanmu dan membuat seakan-akan ialah yang menjadi penyebab hancurnya kamu dan keluargamu.Selama ini kamu menghabiskan waktu untuk mencari sihir kuno yang bahkan tidak tahu apakah keberadaannya benar-benar ada. Mencari sihir untuk membangkitkan orang mati, mengulang waktu, teleportasi menuju masa lalu, menjelahi dimensi lain, memanggil jiwa yang telah mati, hingga pada akhirnya kamu berhasil menemukan sebuah mantra sihir terlarang yang mampu memisahkan sebuah jiwa menjadi dua dan menaruhnya ke wadah yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
A HOPE - DRACO MALFOY
RomansaTerpilih menjadi pengganti calon mempelai wanita, menggantikan Astoria Greengrass. Hidup sebagai nyonya muda keluarga Malfoy yang tidak dianggap dan sangat dibenci oleh suaminya sendiri. Terus meyakinkan diri akan harapan yang tak mungkin terjadi...