Sudah sangat lama kamu tidak kembali ke kamar milikmu. Kamar yang menemanimu sejak kecil. Setiap kali pulang dari Hogwarts, kamar itu adalah tempat pertama yang paling kamu rindukan. Berbagai kenangan tersimpan di tempat itu. Mainan yang kamu miliki sejak kecil masih tersusun rapi di sana. Buku, boneka, perhiasan, dan lainnya tetap tertata rapi meski sudah ditinggal oleh pemiliknya.
Kamu memasuki kamarmu setelah sekian lama-menghirup udara segar di kamar itu. Suasana tenang muncul sesaat sebelum sosok Draco berdiri dari belakangmu.
"Ini kamar nona muda Lestrange?" kekehnya pelan sembari menatap ke seluruh sudut ruangan yang penuh dengan barangmu sejak kecil. Kamu mengabaikan Draco dan masuk ke dalam kamarmu-menuju meja belajar kosong yang hanya menyisakan satu bingkai foto terduduk di atasnya.
Retakan kecil terlihat di kaca yang melapisi foto itu. Kamu mengelusnya dan menatap wajah di foto itu. Senyuman gadis kecil yang baru mendapat hadiah ulang tahun berupa piano putih yang terpajang di sampingnya. Tangan pria dewasa yang memeluk tubuh mungilnya dan jari-jari kecil yang menggegam tangan saudara laki-laki di sebelahnya. Ditambah sosok anggun sang ibu yang tersenyum di sebelah pria yang dulu kamu panggil dengan sebutan ayah.
"Kamar ini penuh sekali. Rasanya seperti di gudang," ujar Draco tak peduli. Ia terpaksa harus tidur bersamamu untuk malam ini.
"Aku memang suka mengoleksi barang. Sebagian besar yang ada di sini adalah barang berharga yang akan bernilai sangat tinggi jika dijual karena bekas dipakai oleh putri tunggal Lestrange," jawabmu tak mau kalah. Kamu menghampiri Draco yang sibuk mengutak-atik boneka-boneka yang terpajang di rak khusus.
"Boneka ini mirip punya Tori. Anak itu sangat suka dengan bonekanya. Katanya itu hadiah dari seseorang," Draco terus memegang sebuah boneka beruang putih dengan pakaian menyerupai pangeran kerajaan yang menghiasinya. Kamu terdiam sebelum akhirnya membuka mulutmu.
"Benarkah? itu barang asli buatan salah satu anggota keluarga Lestrange. Tidak mungkin sama, karena ada tanda khusus di punggung boneka itu," jawabmu menunjuk ke arah boneka itu. Sontak Draco membalikkan badan boneka itu dan melihat tulisan di punggungnya.
"L.E?" eja Draco sambil mengernyitkan alisnya.
"Itu singkatan dari Lestrange," jawabmu singkat.
"Benarkah? Punya Tori juga ada tanda ini," pernyataan Draco membuatmu terdiam untuk sesaat. Kamu menatap tajam dirinya yang fokus dengan boneka di genggamannya. Tidak mungkin ada orang lain yang memiliki boneka buatan khusus milik keluarga Lestrange, kecuali ada seseorang yang menghadiahkannya pada Astoria, begitulah pikirmu.
"Sepertinya ada anggota keluarga Lestrange yang memberikannya, wajar saja sih. Toh boneka ini bukan sesuatu yang spesial," kamu berusaha tidak peduli dan menggelengkan kepala untuk membuang semua pemikiran yang tidak masuk akal. Untuk sesaat kamu berpikir bahwa kakakmu yang memberikannya kepada Astoria. Tapi itu tidak mungkin, karena William bukan tipe orang yang sangat dekat dengan orang lain apalagi sampai memberikan hadiah.
"Well, aku juga tidak peduli lagi," ujar Draco yang akhirnya meletakkan kembali boneka itu. Dengan gerakan cepat, Draco mendorongmu ke dinding sebelah kalian-menghalangi jalan keluarmu dengan kedua tangannya.
"Kenapa tiba-tiba?" tanyamu yang terkejut dengan perubahan sikapnya. Draco hanya diam menatapmu. Tangannya mulai bergerak meraih ujung dagumu, mengangkat dan mendekatkan wajahmu ke dirinya. Tatapannya penuh nafsu dan untuk sesaat kamu merasa takut dengan dominasi yang ia pancarkan.
"Ayo lakukan," ujarnya yang segera meraih pinggangmu dan mendekapnya. Kamu dapat merasakan detak jantungnya yang berada tepat di sampingmu ketika Draco memelukmu. Kamu mengangguk kecil sebelum akhirnya Draco menarikmu ke ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A HOPE - DRACO MALFOY
RomanceTerpilih menjadi pengganti calon mempelai wanita, menggantikan Astoria Greengrass. Hidup sebagai nyonya muda keluarga Malfoy yang tidak dianggap dan sangat dibenci oleh suaminya sendiri. Terus meyakinkan diri akan harapan yang tak mungkin terjadi...