BAB 2

32 15 0
                                    

[ HAPPY READING ]

°°°°°°°

Beberapa menit menempuh perjalanan menuju SMA NEGERI 1 PANCASILA Tiana sampai di depan gerbang. Dia kembali mengendarai motornya kearah parkiran sekolah, memarkir di tempat yang kosong.
Tanpa Tiana sadari ada seseorang yang menatapnya dengan intens di daerah parkiran. Meletakkan helm-nya teriakan melengking menyeru di telinga.

"TIANAAA!!!!" Kedua temannya berteriak keras berlari kecil ke arahnya di susul dengan 3 orang di belakang. Nanda dan Natalia yang berteriak.

"Lo kemana selama seminggu? Kok ijin mana mendadak lagi bertepatan hari libur pula jadi lo nggak sekolah 9 hari," tanya Nanda. Menghela napas panjang Tiana menatap ke-lima temannya.

"Urusan keluarga," jawabnya dengan cepat. Untuk sekarang ia belum bisa memberitahu teman-temannya bahwa ia sudah tinggal seatap dengan laki-laki.

"Caaaelah," celetuk Landa "Penting amat sampai nggak sekolah biasanya lo nggak pernah gini."

"Benar tu yang di bilang Landa," sahut Amel.

"Kepo amat kayak dora. Mending ke kelas gue mau salin tugas yang ketinggalan selama seminggu. Ayo!!" Ajak Tiana. Memang selama tidak sekolah teman-temannya menchat Tiana soal tugas yang diberikan oleh guru.

Sampai di kelas Tiana duduk di kursinya paling belakang pojok kiri, di sebelah ada Fia. Landa duduk di depan mejanya bersama Triani. Tiana sibuk mengerjakan tugasnya yang ketinggalan seperti mapel biologi, sejarah, sosiologi, dan geografi. Dengan jurus seribu bayangan gadis itu menyalin dengan cepat.

Untuk Amel, Nanda, Natalia mereka sekelas yaitu 12 IPA 1. Sedangkan Tiana, Fia, Landa kelas 12 IPS 2.

"Enak ya nggak sekolah selama seminggu. Pas sekolah tinggal nyontek," cibir gadis dengan rambut sebahu di depan. Tiana menatap Sofiana dengan malas. Gadis itu selain cari perhatian ternyata suka sekali mencari masalah. Bahkan semua anak-anak di kelas menatapnya sekilas kemudian melanjutkan kegiatan masing-masing. Mereka juga kadang seperti Tiana jadi tidak ambil pusing dengan hal itu.

Karena tidak ada sahutan Sofiana merasa dongkol. "Eh Fia lo nggak capek cari semua tugas lo?"

"Nggak kenapa emang?"

"Ya nggak apa-apa sih. Giniloh semua tugaskan udah lo selesai-in. Lo nggak ngerasa dimanfaatinkan. Kalau gue jadi lo sih gue nggak bakalan mau punya teman gitu yang ada di manfaatin," ucap Sofiana yang tengah berkaca ke cermin.

"Ya itukan hak gue sih Sof mau gue kasih atau nggak contekannya, lo kan nggak perlu ikut campur sebenarnya," terka Fia sedikit menyindir panas telinganya mendengar celotehan teman sekelasnya itu.

"Anuu bukan gitu Fia lo jangan tersinggung ya maksud g---," ucapannya langsung di potong oleh Tiana yang tengah menulis.

"Fi!!" Panggil Tiana pemilik nama menoleh ke samping.

"Iya."

"Kenapa alasan seseorang memanfaatkan sesuatu?"Tanya Tiana, Fia diam tidak mengerti lantas menggelengkan kepala.

"Karena sesuatu itu berguna dan bisa menjadi keuntungan di kedua belah pihak ibaratnya simbiosis mutualisme. Kita hidup untuk saling melengkapi bukan. Misalnya nggak berguna ngapain di manfaatin yang ada membuang waktu dan tidak menghasilkan apa-apa. Kalau ada orang yang merasa dirinya tidak di manfaatkan berarti orang tersebut tidak berguna dan tidak menguntungkan bagi kita. Sadar tidak bisa menguntungkan malah ingin di untungkan aneh nggak?"

"Ooohhh paham-paham. Aneh banget malah," jawab Fia. Mengerti maksud dari perkataan Tiana.

BRAAKKKKKKK

LOVE IN THE TRAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang