Bab 3

34 14 0
                                    

[ HAPPY READING ]

Halo!!!!

Mana antusias kalian membaca cerita ini???

Jangan lupa bintangnya di klik yaa maksa nih hahahahah bercanda sayang🌷

Oke

Silahkan baca yaaa

Semangat!!!

°°°°°°°

Karena tidak ada meja yang kosong. Alfa dan teman-temannya terpaksa satu meja dengan keenam gadis yang ribut tadi.

"Kita boleh gabung?" Spontan Nanda mengangguk melihat Alfa berdiri di depan mereka. Setelah mendapatkan ijin mereka duduk Alfa, Kenneth, Viktor, Garta, Fariel dan Rangga.

Hening.

Karena tidak ada yang membuka suara dalam keheningan itu.

BRAAKKKKKKK

"Kok lo pada diam sih gatal mulut gue."

Manusia spesies monyet tiba-tiba saja menggebrak meja. Membuat semua orang yang duduk terkejut. Tidak ada angin tidak ada hujan.

"Eeeh monyet bisa santai nggak sih lo!!"

Tatapan mata setajam silet menghunus Fariel. Bukan takut ia malah memasang wajah songong seolah menatap Natalia.

"Monyet-monyet! Muka kayak kadal aja bangga," tidak terima di katai kadal Fariel menarik ujung rambut Natalia.

"KYAAAAAAA!!! Dasar kadal lo Riel. Alfa teman lo ini usir gih ganggu ke tenangan umat manusia aja."

"Riel," peringatan dari Alfa mampu membuat cowok itu diam.

Dengan perasaan dongkol Fariel melipat kedua tangannya depan dada. Amel dan Nanda sudah kekikikan tertawa di sela-sela perdebatan.

"Udah Riel jangan sok merajuk napa," kekehnya melihat tingkah Riel seperti itu.

"Lo kok malah belain sih monyet itu sih!!!"

"GUE BUKAN MONYET!!!!" Natalia sudah ancang-ancang untuk menyerang Fariel di depannya. Di tahan oleh Nanda karena mereka duduk sampingan.

"Ribut atau gue pergi Natalia!" Desis Tiana kesal karena dirinya ingin duduk tenang sesudah makan malah gagal. Nyali Natalia pun menciut tapi sebentar saja.

Mumpung dirinya sudah selesai jika orang yang setengah mungkin Tiana akan meninggalkan Fia yang makan sedikit lama. Ayolah apa mereka tidak malu di tonton oleh orang-orang di kantin.

"Eeeehh gue belum selesai," ucap Fia di sela-sela mengunyahnya. Tangan kanan Fia menahan Tiana supaya duduk kembali.

"Kayaknya jodoh deh, kelakuan mereka aja 11 12 ," ujar Amel. Mengetuk dagunya setelah berpikir melihat tingkah random keduanya.

"Najis!" Seru mereka kompak. Fariel menatap Natalia sejenak ada rasa kaget karena mereka bicara barengan.

"Eeeeleeeh sok-sok najis ketelan ludah. Gue ketawa paling depan," timpal Garta teman Fariel.

LOVE IN THE TRAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang