BAB 12

19 11 0
                                    

[ HAPPY READING ]

°°°°°°           

      -"Malulah kepada diri mu sendiri, sebab tidak bisa menjadi lebih baik. Tapi jangan
jadikan malu mu itu sebagai benalu
yang menghalang jalan proses dalam kamu
memperbaiki diri."-

 

°°°°°

"Kalian kenapa ribut?" Atensi mereka langsung tertuju pada seorang gadis muncul dari arah dapur dengan kaos abu-abu dan hotpants berwarna hitam. Greyan langsung menghampiri Tiana menyuruh gadis itu untuk masuk ke kamarnya. Takut Clara mengamuk melihat Tiana.

"Lo masuk ke kamar situasi sekarang nggak mendukung," ujar Greyan nyaris berbisik agar Clara tidak mendengar.

Dia tahu bahwa Clara pasti akan melampiaskan rasa kesalnya ke Tiana. Lihat saja sekarang matanya menatap Tiana menusuk tajam siap-siap menerkam mangsanya seperti singa.

"Ada apa? Dari dapur kedengaran kalian ribut sampe teriak kayak tadi."

"Aduh!" Frustasi Greyan bagaimana lagi menjelaskan situasi ini." Intinya lo balik ke kamar sekarang."

"Nanti bakalan gue jelasin," lanjut Greyan sangat berharap Tiana mendengarnya.

"Oh, oke kak."

Clara menyorot tajam gadis yang berbicara dengan Greyan. Gadis itu orang baru yang masuk ke dalam hubungannya bersama Garchio dan berakhir membuat dirinya putus seperti sekarang. Greyan memang dari dulu tidak menyuka dirinya, kini malah berbicara dengan gadis kampungan yang itu.

Berbicara panjang lebar, tersenyum saja Greyan tidak pernah ketika mereka bertemu. Perlakukan yang sangat berbeda. Tanpa banyak bicara lagi, Clara menyikirkan tubuh Garchio ke samping berjalan cepat ke arah Tiana yang siap untuk kembali ke kamarnya. Langkahnya yang cepat dengan balutan heels. Tahu Greyan akan menghalangi jalan, Clara mendorong kuat Greyan dengan tangannya, karena tak siap Greyan oleng ke samping.

Mendengar suara langkah kaki seperti mendekat ke arahnya. Tiana refleks berbalik badan, wajahnya langsung tertoleh ke samping menerima tamparan keras dari Clara. Rasa pedas dan panas menjalar begitu mengenai pipinya.

PLAAKKKKKK.

Tak lupa didorongnya tubuh ramping Tiana hingga terjerembab ke lantai. Melihat tindakan Clara, tak terasa Garchio menarik Clara tak lupa ia mendorong perempuan itu kuat sampai jatuh ke lantai.

Garchio mau membantu Tiana berdiri berhenti karena tangan gadis itu menyuruhnya berhenti. Jika kalian pikir Tiana akan menangis meringsut ke lantai. Kalian salah! Huh pipinya terasa kebas akibat tamparan itu. Tapi ia harus tenang, ingin melihat sampai mana Clara bertindak.

"Ti pipi lo," khawatir Garchio mengelus bekas tamparan. Tiana menjauhkan tangan Garchio dari pipinya. Tatapan gadis itu dingin menandakan dirinya marah. Clara salah besar jika ingin berkelahi dengannya.

"Aws..." rintih Clara. Karena sibuk membersihkan pakaiannya ia tak melihat Tiana yang sudah berdiri di depannya. "Sial tu cewek."

Greyan menahan Garchio tidak bisa diam. Melihat Tiana yang mendekat ke arah Clara lelaki itu takut jika Clara akan melukai Tiana lagi. Bahkan bertindak lebih kasar lagi.

LOVE IN THE TRAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang