LOVE IN THE TRAP

BAB 18

[ HAPPY READING ]

Menurut kalian berapa rating untuk cerita ini?

Suka / nggak sama cerita ini

Dan tokoh yang kalian suka siapa?

Siapa yang kangen tingkah konyol Greyan komen ya..

Atau kalian mau oleng ke Aska atau Braska?

°°°°°°°

-"Cinta adalah luka yang tidak ada obatnya penawarnya
kecuali cinta itu sendiri."-

°°°°°°

"Gue suka sama lo."

Dibalik wajah terkejut Rangga. Lidahnya tercekat satu kata yang keluar dari mulut gadis di depannya itu membuatnya aneh.

Bukan suka tapi aneh.

Yang ada di kepalanya terpikir suatu ketidakmungkinan di sukai oleh perempuan, terkecuali ia yang menyukai perempuan itu terlebih dahulu. Di saat yang lain menatapnya sebagai orang gila akan nilai. Apalagi jabatan di sekolah sebagai ketua osis jadi yang ada di benaknya hanyalah mendapatkan nilai terbaik, menjadi contoh yang baik untuk murid lain, dan menghandle agar sekolah selalu disiplin dan tertib. Dan ini di sukai seorang perempuan wah mengejutkan sekali.

"Gue..." Memejamkan mata sebentar. Siswi bernama lengkap Velanda Sayuna melanjutkan ucapannya."Maaf untuk sebelumnya. Gue lancang suka sama lo, tapi memang dasarnya hati gue tertuju sama lo ga. Lo juga pasti nggak nyangkakan, sama gue juga. Gue cuma nggak mau terbebani sama perasaan gue sendiri. Lo balas atau nggak perasaan gue itu hak lo gue nggak pernah maksa lo untuk balas. Tapi gue mohon lo jangan suruh gue mundur gue nggak bisa karena hati gue tetap tertuju sama lo, biar hati gue capek sendiri ga, pasti dengan sendirinya gue berhenti berharap sama lo," Rangga hanya menatap Landa.

Biar Landa mengeluarkan apa yang ingin di sampaikannya di kira sudah baru ia menanggapi.

Banyak pasang mata melihat keduanya. Lagipula posisi mereka di tepi lapangan basket tentu banyak murid berlalu lalang tidak sengaja melihat atau mendengar. Ini adalah moment sejarah dimana hanya Landa satu-satunya perempuan yang berani menyatakan cinta ke Rangga secara langsung bertatap muka.

Pernah saat itu Rangga baru kelas 11 dan adik kelasnya yang menyatakan cinta seperti Landa tapi bedanya, adik kelas itu memberikan coklat dan surat sebagai tanda bukti suka terhadap Rangga.

Kalian tahu apa yang di lakukan Rangga, ia memberikan cokelat itu ke Garta dan membuang surat cinta itu tanpa membalasnya. Satu hal yang mereka tahu Rangga itu berteman dekat dengan anak 12 IPS 2 tapi tidak tahu siapa.

Sedangkan kelima temannya menatap dengan perasaan yang was-was apa yang terjadi setelah ini. Di antara mereka berlima ada salah satu dari antaranya menatap dengan perasaan yang kaget bukan main. Ternyata temannya itu menyukai laki-laki yang menyimpan rasa padanya. Ia tak marah ataupun cemburu hanya saja tak menyangka.

"Please....... ngomong kek. Itu ketos bisu kali ya."

"Fia, mulut lo itu nggak sinkron banget sama muka lo yang alim kayak ustadzah."

"Iiishhh. Diam jangan bacot," katanya menyahuti Natalia.

"Perasaan gue nggak enak," tukas Amel membuat keempatnya heran.

"Aduh salah ngomong kayaknya gue ni," Amel menggaruk kepalanya yang tak gatal karena teman-temannya menatapnya horor. Ia pun ikut fokus melihat dua orang di pinggir lapangan basket untung teduh.