[ HAPPY READING ]
°°°°°°°
Sinar matahari menyambut pagi yang indah selepas kepergian hujan semalam. Di sela-sela kaca jendela apartemen cahaya menembus kaca itu menerpa wajah dua orang masih setia tidur dengan posisi berpelukan.
Salah satu dari mereka mulai membuka mata. Merasa hembusan napas dari orang lain selain dirinya. Mengucek matanya, napas tercekat melihat pemandangan yang waw sekali. Sosok anak adam yang masih tertidur pulas dengan pahatan wajah yang sempurna, alis, tebal, rahangnya terpahat rapi, tidak lupa tai lalat di ujung bibirnya. Sosok itu tidur dengan pulasnya, dengan tangan yang memeluk tubuh rampingnya.
Menelan ludahnya kasar. Tiana bersumpah tidak akan berharap ingin di peluk oleh para tokoh fiksi seperti yang di bacanya di novel-novel. Jika kenyataannya sangatlah tidak baik untuk jantung. Sumpah demi apapun lidahnya kelu untuk berteriak.
Sadar dengan lamunannya Tiana tarik kata-katanya tadi setelah menyadari bahwa Garchio tidak memakai baju.
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" Garchio menerjap membuka mata. Baru membuka mata ia malah menerima tendangan maut dari Tiana.
BRUAAKKK.
"ARGHH!!" Garchio mengelus punggungnya yang menghantam lantai. "Saraf lo!!" Ngegasnya terlampau kesal.
"LO YANG SARAF!!!" Teriak Tiana marah. Tak lupa selimut yang menyelimuti tubuhnya habis. Padahal semalam puas pelukan sekarang malah sok-sok malu haha.
"Ckkk. Semalam gue nggak bisa tidur," jujur Garchio bangun dari jatuhnya. Dan itu memperlihatkan otot-otot perutnya, Tiana melongo melihat pemandangan yang yang ia idam-idamkan. Tak sadar mulutnya bergerak mengatakan 'roti' Tiana tak munafik ia suka pemandangan ini.
Garchio menyeringai, sadar akan penglihatan mata Tiana menuju ke perut kotak-kotaknya. Dengan sengaja ia mendekat ke arah gadis itu. Membuat gadis itu diam tak berkutik bahkan tak berkedip.
"STOP!!! LO GILA HAH!!! GUE LAPORIN LO KE BOKAP LO BIAR LO DI TEMPELENG!!!" Tiana semakin kalang kabut takut.
Bukannya menjauh Garchio semakin mendekat ke arah Tiana bahkan gadis itu meringsut sampai ke sandaran kasur miliknya. "Why you scared to me, Tiana?"
Wajah panik gadis itu begiru candu di matanya.Tidak ada jawaban dari gadis itu. Ia malah fokus ke jakun Garchio yang bergerak naik turun. Garchio tidak habis pikir gadis itu malah diam menatap jakunnya otak gadis ini benar-benar kotor.
"Ahh awss," ringis Tiana karena keningnya di sentil. Tangannya pun mengusap-usap keningnya yang pedas, hal itu membuat selimut yang menutupi tubuhnya melorot. Garchio langsung membuang wajahnya ke arah lain. Karena tak sengaja melihat samanta-rachel milik Tiana.
"Sial malah ngedesah," batin Garchio kesal.
"Gue laporin lo ke bokap lo," ancam Tiana siapa tau Garchio tidak sejadi-jadinya bertingkah seperti ini. Ia takut hilaf.
Bukannya takut Garchio malah tertawa." Lapor aja! Gue nggak takut."
"Lo!" Tunjuk Tiana telunjuknya mengacung tegak di depan wajah laki-laki di depannya.
Tidak suka telunjuk itu mengancung menunjuk wajahnya, terkesan tidak sopan. Garchio pun menggigit jari lentik Tiana.
Karena tangan kirinya nganggur, Tiana langsung menggeplak kepala Garchio kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN THE TRAP
General FictionBagaimana jika kehidupan kalian berubah di karenakan insiden yang tidak terduga yang muncul tiba-tiba. Begitulah kira-kira kehidupan yang di alami seorang gadis bernama Florentiana Akella dan seorang laki-laki bernama Garchio Axendra Marja Karena s...