BAB 19

17 7 0
                                    

[ HAPPY READING] 

  °°°°°°°

-"Bintang itu indah untuk diperlihatkan kepada siapapun. Diantara gelapnya malam bintang selalu bersinar tera ning untuk bumi."-

°°°°°°°

Terpaksa dia mengurungkan niatnya untuk keluar toilet karena orang itu menghadang pintu toilet."Minggir!!"

Seorang siswi dengan kipas di tangannya menghadang pintu toilet supaya siswi yang berada di dalam tidak keluar. Siswi itu terkekeh mendengar suara ketus Tiana. Ooohh benar apa yang di katakan oleh salah satu dayangnya ternyata gadis di depannya ini ketus dan jutek ketika melihat orang lain.

"Calm down girls," belainya pada rambut Tiana. Sontak membuat Tiana tidak sengaja menepis tangan siswi bername tage Sherin "Cewek kayak lo. Kenapa cowok seganteng Garchio mau sama lo?"

Lagi-lagi ia tertawa mengejek. "Jangan syok dong biasa aja liatin gue. "

"What do you want Sherin?" Geram Tiana. Awas jika mulut cabe Sherin membeber hal ini. Ia berjanji Sherin akan menyesal.

Mendekat kearah Tiana. Ia condongkan tubuhnya ke Tiana tepat dekat telinga." You know! Gue benci liat lo lebih unggul dari gue." Katanya sambil mendorong kening Tiana dengan jari telunjuknya.

"Hmmm," pura-pura memasang wajah kasian Sherin membuat raut wajah sedih." Kira-kira sekolah ini gempar nggak ya, misal gue upload berita tentang salah satu murid berprestasi di SMA NEGERI 1 PANCASILA statusnya sudah menjadi seorang istri." Tersenyum smirk menatap wajah Tiana yang diam bahkan tidak terpengaruh dengan perkataannya.

Tapi tidak dengan mata gadis itu ada kecemasan.

"Cewek sejelek lo," hina Sherin." Nggak pantas untuk Garchio yang notabenenya anak dari pengusaha. Sedangkan lo cuma cewek miskin yang numpang hidup bagaikan parasit di kehidupan Garchio."

"ARRKKKKKK!!!"

Tanpa banyak bicara Tiana langsung melintir tangan Sherin yang hendak memainkan rambutnya. Sudah dikatakan dirinya bukan orang yang sabaran, hanya saja ia pintar menyembunyikan emosinya. Tiana lebih baik tenang tapi bertindak tanpa harus koar-koar seperti api ketika emosi.

"Sherin Arensia!!" Tekannya dengan nada datar. Mengintimidasi lawan adalah hal yang mudah bagi Tiana. Tatap mata mereka dengan tatapan tenang namun terkesan tajam jangan tergoyah dengan lontaran yang tidak berfaedah dan tatapan yang lawan berikan. Tunjukkan bahwa diri kalian berani."Dari awal gue terlalu malas ladenin perempuan setan kayak lo." Hina Tiana pedas.

"Tapi sekarang jangan harap gue bakalan diam," tatapan mata coklat itu menatap dirinya tajam. Sherin bersih keras melepaskan pelintiran tangannya namun tidak bisa. Sedangkan Tiana semakin mengeratkan pelintiran itu.

"LEPAS BITCH!!!"

Tiana melepaskan pelintiran tak lupa mendorong Sherin. Tubuh Sherin sampai menghantam sisi kursi di depan toilet perempuan gadis bernama Tiana itu tersenyum puas. Sherin masih terpaku di tempatnya, merasa tidak terima ia mengejar Tiana yang sudah hampir menghilang dari pandangan. Ia berlari mengejar dan dalam satun tarikan rambut Tiana berada di genggaman tangannya bahkan gadis itu mengaduh pelan.

"Lepasin tangan lo dari rambut gue!!!" Suara Tiana cukup meninggi membuat tatapan penasaran murid yang berlalu lalang hingga mereka di kerumuni murid-murid yang lewat menyaksikan pertengkaran mereka.

LOVE IN THE TRAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang