8. Sudah Paham, Sayang?

13.9K 475 2
                                    

"Saya murni dijodohkan oleh keluarga saya, Raisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saya murni dijodohkan oleh keluarga saya, Raisa. Nggak ada niat apapun selain saya ingin hidup bersama kamu."

Pembahasan masih berlanjut. Kini mereka berdua duduk di atas kasur dengan aura permusuhan dari Raisa yang sangat amat kental kepada Nayaka.

"Nggak mungkin." Raisa masih tak percaya. "Lo emang gak ngincer keluarga gue buat kepentingan keluarga lo, tapi lo bisa aja ngincer gue, kan?"

Nayaka mengernyit tak paham. "Maksud kamu?"

"Lo bisa aja manfaatin gue buat menuhin kebutuhan biologis lo, contohnya punya anak. Setelah gue beranak pinak, lo punya tedensi buat ninggalin gue karena keinginan lo buat punya keturunan udah terpenuhi."

"Demi Tuhan, saya nggak pernah mikir seperti itu, Raisa." Nayaka menatap serius istrinya. "Sebejat itukah saya di mata kamu sampai kamu berasumsi sedemikian rupa?"

"Terus lo nikahin gue karena apa???" Raisa masih kekeuh bertanya.

"Karena kamu butuh saya," jawab Nayaka. "Dan saya juga butuh pendamping untuk menemani saya di masa tua. Impas, bukan?"

Tatapan Raisa melunak. "Beneran kayak gitu?"

"Iya, benar."

"Tapi Nagata manfaatin pernikahannya buat bisa nangkap mertuanya yang korupsi. Dan Agnia jelas rugi besar. Dia ditipu sama suaminya sendiri. Apa nggak sadis?"

Sudah Nayaka duga, Nagata pasti curhat masalah rencana pemberantasan korupsi terhadap salah satu pejabat negara kepada Raisa. Dan Raisa salah tangkap. Tidak mungkin seorang Nagata Hastungkara Dierja akan menikahi perempuan tanpa strategi matang.

"Nagata sudah mempersiapkan semuanya untuk Agnia, asal kamu tahu." Nayaka menjawab dengan rinci. "Mulai dari kehidupan mewah, serta kesiapan Nagata sendiri untuk membuat Agnia tidak kesepian ketika sudah menikah nanti."

"Nagata memang memanfaatkan Agnia untuk menangkap mertuanya. Tapi, perihal pernikahan, itu nyata. Nagata benar-benar akan menjalankan pernikahan seperti pada umumnya, menikmati kehidupan pernikahan layaknya orang-orang, dan menua bersama satu-satunya istri yang dia punya, yaitu Agnia."

"Kamu benar, nggak mungkin Agnia nggak sakit hati setelah dibegitukan oleh Nagata. Tapi Nagata sudah mempersiapkan seluruh hidupnya untuk melindungi dan mengembalikan kebahagiaan Agnia lagi." Nayaka mengelus pelan kepala Raisa. "Sudah paham, sayang?"

****

"Tapi gue masih gak percaya sih," ujar Raisa sambil membuka kulkas untuk mengambil ultramilk rasa taro. "Kok bisa lo nikah sama gue tanpa ngincer apapun?"

Nayaka yang sedang mengiris kol untuk memasak makan malam pun menghembuskan napas. Padahal di kamar tadi sudah dijelaskan semuanya, tapi kenapa tetap dibahas lagi?

"Pernikahan itu untuk menjalin hubungan antara laki-laki dan perempuan tanpa melanggar aturan agama," jawab Nayaka. "Ambil contoh dari seks. Ketika sudah menikah, mau milik saya memaksa untuk masuk ke milik kamu, mau saya mendominasi dan menaungi kamu, semua tidak dipermasalahkan. Beda lagi kalau kita belum nikah. Jatuhnya kamu saya perkosa."

NayakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang