15. Sayang Sekali

8.4K 410 5
                                    

Nagata benar-benar tidak habis pikir oleh kakaknya, Nayaka, yang pagi-pagi datang ke rumah dengan membawa team photograper untuk Raisa yang ingin foto berdua ala model dengan harimau peliharaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nagata benar-benar tidak habis pikir oleh kakaknya, Nayaka, yang pagi-pagi datang ke rumah dengan membawa team photograper untuk Raisa yang ingin foto berdua ala model dengan harimau peliharaannya. Tetapi demi janin calon penerus Dierja, Nagata mempersilahkan. Ia bahkan memberikan pengertian kepada Neo, harimau kesayangannya agar mau diajak foto berdua dengan kakak iparnya.

Sesi foto-foto berjalan lancar. Bahkan saat ini Raisa sedang duduk bersila di hadapan Neo yang leyeh-leyeh. Wanita itu sibuk berceloteh, dan Neo dengan sabar mendengarkan, sesekali mengangguk jika raut Raisa terlihat untuk meminta persetujuan.

"Pusing nggak, Mas?" tanya Nagata kepada Nayaka yang duduk di kursi taman belakang rumahnya untuk mengawasi Raisa. Sementara dirinya bersandar di kusen pintu sambil bersidekap.

"Nggak," jawab Nayaka. "Saya ikut senang kalau Raisa bahagia."

Nagata mangut-mangut. "Semalam Arka ngasih kabar kalo yang Mas Naya rencanakan sepertinya akan berjalan lancar."

Nayaka tak menjawab. Segala aspek yang sudah ia pikirkan untuk keuntungannya di masa depan mendadak buyar karena Raisa yang sekarang sedang mengandung anaknya. Sebenarnya bisa saja, apalagi kehamilan Raisa juga masuk di strateginya. Tapi entah kenapa nalurinya mendadak ragu akan rencana yang akan ia realisasikan ini.

"Are you falling in love with her, Mas?"

Pertanyaan Nagata mampu membuat Nayaka tersentak.

"Kelihatannya Mas Naya ragu untuk merealisasikan strategi yang Mas Naya buat bahkan sebelum Mas Naya nikah sama Mbak Raisa," cerocos si mullet itu. "Apa karena Mbak Raisa hamil anak Mas?"

"Mau Raisa hamil apa nggak, strategi sudah matang dan siap direalisasikan. Lagipula ada dua strategi yang saya susun, salah satunya adalah ketika Raisa sedang mengandung."

"Gokil," komentar Nagata sambil nyengir.

Obrolan mereka terhenti saat Raisa mendekat. Wanita yang mengenakan dress panjang warna hijau sage itu langsung mengajak Nayaka pulang karena katanya ia tidak nyaman di sini yang mana membuat Nagata mendelik. Tidak nyaman tapi sampai tiga jam?

"Kok bisa ya?" tanya Raisa setelah di mobil. "Kok bisa Nagata melihara harimau?"

Nayaka yang sedang mengemudi pun melirik. "Nagata dari dulu memang orangnya nyeleneh, jadi jangan heran."

"Nggak bisa! Aku tetep terheran-heran!"

"Iya, boleh," jawab Nayaka lalu tersenyum sekilas. "Raisa pengin sesuatu?"

Raisa mengangguk. "Aku pengin pulang, tidur."

"Oke."



****



Saat Raisa sedang tidur, Nayaka menyuruh Arka datang dan mereka pun mengobrol di bangku teras. Aura Arka benar-benar gelap karena dari tatapan sayu nan sendunya itu mengatakan bahwa laki-laki itu kurang tidur.

NayakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang