Awalnya, yang paling tidak minat dengan seks adalah Raisa. Tetapi, begitu tahu nikmatnya berhubungan ranjang, gejala hypernya mendadak muncul. Hingga menyebabkan seorang Nayaka, sang pejabat negara, dengan sukarela mengikuti alur yang dijalankan ole...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNING 21+!!!!
_____________
Raisa sibuk membaca komentar-komentar netizen terkait acara tunangan Kalala dan Baskara. Ia yang saat ini selonjoran di sofa ruang tengah dengan kepala yang berbaring di bantal pun menscroll sosial medianya.
Banyak yang mengira kalau Kalala dan Baskara ini sudah berhubungan lama, tetapi tidak dipublish. Ada juga yang menebak kalau Baskara mendekati Kalala lewat Raisa karena Raisa bekerja di MN Entertainment. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Baskara liburan ke luar negeri itu memang sudah direncanakan dengan Kalala, membahas masalah berfilman negara yang akan mensponsori MN Entertainment kalau project yang akan tayang bulan depan ini mendapat respon positif dari warga media sosial.
Ting!
Ting!
Kalala Dek, lo fitting gaun pengantin di mana?
Raisa Gue tinggal pakai, Kak. Semua diurus Mama.
Kalala Coba tanyain Nayaka, Dek.
Raisa mengernyit. Mau tak mau ia bangkit dari sofa dan menuju Nayaka yang sedang memasak di dapur.
"Nay," panggil Raisa.
Nayaka menoleh. "Katanya sakit perut? Kenapa ke sini?"
Raisa memperlihatkan layar ponselnya kepada Nayaka. "Di mana?"
"Kalo nggak salah di ibunya Agni," jawab Nayaka setelah mengingat-ingat. "Iya, di ibunya Agni, Rai."
Raisa mengangguk kemudian kembali ke sofa dan memberitahu Kalala kalau gaun pengantinnya dapat dari ibunya Agnia. Kalala juga bertanya make over di siapa yang mana membuatnya kesal setengah mati. Ia kembali menuju Nayaka, memberikan ponselnya kepada sang suami kemudian berbaring di sofa karena tubuhnya terasa aneh dan tidak enak.
Nayaka dengan sabar membalas pesan Kalala, memberitahu semuanya sembari dia bertanya pada Mama Arini lewat ponselnya sendiri.
Kalala Lo pake parfume apa, Dek, pas resepsi?
Kening Nayaka mengerut. Kenapa Kalala sampai tanya sampai sedetail ini?
Kalala Biar wanginya nggak pudar gitu.
Raisa Lupa, Kak. Soalnya sekarang sudah dibelikan Nayaka.
Nayaka benar-benar bodoh kalau masalah main peran. Bahkan cara bicaranya di pesan saja sudah khasnya, bukan khas Raisa. Saat ia menuju ruang tengah untuk menghampiri Raisa, istrinya itu sudah tidur dengan posisi telentang. Secepat mungkin ia mengambil selimut dari kamar tamu, memakaikannya pada tubuh Raisa, kemudian duduk di sofa single untuk kembali melihat pesan Kalala di ponsel istrinya.
