Aku tak berharga

16 13 1
                                    

Rasanya hidup ini penuh tuntutan. Aku hidup harus sesuai aturan meraka termasuk orang tua dan keluarga besar. Sebenarnya ini hidupku atau hidupnya meraka? Cacian, nasehatnya dan ucapannya tanpa sadar menyakiti aku. Seremeh itu kah aku?

Aku tau, aku tak berharga, tidak berprestasi dan tidak ada yang harus dibanggakan dari diriku. Jika aku ingin bilang, aku ingin pulang ke pelukan Tuhan karena aku lelah." Tuhan kenapa engkau memberikan beban ini untukku? Aku tak sekuat itu, tolong aku. "

Aku inget deh, waktu kelas dia belas tulis dimeja kelas gini.

"Dunia ini bagai pelangi, seseru roller coaster dan seindah senja. "

Trus ada yang nambahin gini, kurang lebihnya.

"Aku menghadap atas ke langit supaya air mataku gak jatuh. "

Terkadang kita dituntut untuk pura-pura kuat. Katanya hidup butuh proses, tapi kenapa orang hanya ingin hasil tanpa perlu tau proses?

Ya memang seperti itulah hidup, tidak ada yang benar-benar menemanimu. Tapi tidak semua orang begitu, ada satu dua tiga orang yang sangat peduli denganmu.

Aku ingin hidup dengan egois, apa-apa tidak boleh. Coba saja hidupmu yang di seperti itukan, tidak mau kan?

Astaghfirullah, aku harus banyak-banyak istighfar dan sabar. Semoga Allah memudahkan proses ku dan melancarkan segala urusanku. Memang rasanya sakit tapi aku percaya akan ada pelangi setelah hujan. Kuatkan aku ya Tuhan. Dan semoga semuanya berbuah manis.

Aaamiin..

Lukanya dan ketakutan orang bukan berlaku untukku juga kan? Aku juga ingin sembuh dari luka, trauma dan ketakutan. Aku selalu berusaha memaafkan siapapun. Tapi hatiku gak bisa kalo dia terus-terus merasa benar dan aku membela diri. Baru sedikit aku ngomong langsung di bilang sombong dan sok pintar. Sebenarnya hidup ini berpihak kepada siapa sih?

Tidak usah sok peduli denganku jika akhirnya kamu menyakiti aku, tidak usah membuang uangmu jika kamu tidak ikhlas, tidak usah memberikan apapun untukku jika kamu berharap aku akan takluk dan memberikan apa yang kamu pinta. Aku bukan boneka apalagi malaikat.

Aku juga manusia yang punya sabar setipis tissu. Aku bukannya tidak hormat dan menghargai orang tua. Tapi aku bukan anak kecil yang apa-apa harus nurut dan aku tau apa yang harus aku  lakukan. Bolehkan aku berkata tidak dan biarkan aku menjalani hidup apa yang aku inginkan.
****
Senin, 24 Juni 2024

DuniakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang