Bab 6. Ancaman dari Ven Nocturne

14 3 0
                                    


Setelah kejadian ledakan di gedung perlengkapan sihir, suasana di Akademi  menjadi tegang dan penuh kekhawatiran. Voya masih dalam proses pemulihan dari cedera yang dialaminya, dan teman-temannya Nea, Shen, dan Ignis selalu ada di sisinya, memberikan dukungan dan semangat.

Ketika Voya sudah mulai pulih, Profesor Liana mengumpulkan semua siswa di aula utama untuk pertemuan penting. Wajahnya yang biasanya penuh senyum kini terlihat serius, mencerminkan urgensi dari situasi yang sedang dihadapi.

"Siswa-siswa terkasih," mulai Profesor Liana dengan suara tegas namun lembut. "Kita sedang menghadapi ancaman yang serius. Draven Nocturne, seorang penyihir gelap yang dikenal sebagai Ven Nocturne, telah menunjukkan minat pada kekuatan elementals yang ada di akademi ini."

Suasana di aula langsung menjadi hening. Semua siswa mendengarkan dengan cemas, termasuk Voya dan teman-temannya yang berada di barisan depan.

"Ven Nocturne adalah penyihir yang sangat berbahaya," lanjut Profesor Liana. "Dia memiliki kekuatan yang besar dan ambisi yang gelap. Tujuannya adalah untuk menguasai semua elemen dan menggunakannya untuk tujuan jahatnya."

Nea menggenggam tangan Voya erat-erat, sementara Shen dan Ignis saling bertukar pandang dengan ekspresi serius. Mereka semua merasakan bahaya yang mendekat dan tahu bahwa mereka harus bersiap menghadapi ancaman ini.

"Kita tidak bisa membiarkan Ven Nocturne menghancurkan akademi dan dunia kita," kata Profesor Liana dengan tekad yang kuat. "Oleh karena itu, kita harus bersatu dan bekerja sama untuk melindungi akademi ini."

Semua siswa berbisik satu sama lain. Mereka tidak yakin bisa membantu dan menjaga Akademi dengan kekuatan yang masih belum seberapa.
"Bagaimana ini? Aku takut! Lebih baik sembunyi saja."

"Iya, betul. Kalau memang dia hebat kita pun jadi bukan apa-apanya."

"Ini sama saja kita menyerahkan nyawa!"  Begitulah ucapan mereka yang sedikit terdengar di telinga Voya.

"Astaga, begitu ragunya mereka. Bagaimana juga kita bisa membantu?" kata Nea.

"Nea, aku yakin kita bisa menghadapi dia!" balasnya sambil memandang Nea dengan tekad yang menggebu.

Setelah pertemuan, Voya dan teman-temannya berkumpul di taman akademi, membahas apa yang telah mereka dengar. Kekhawatiran terlihat jelas di wajah mereka, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka harus tetap kuat.

"Aku tidak percaya ada penyihir sejahat itu yang mengincar kita," kata Ignis dengan suara rendah.

"Kita harus lebih waspada," balas Nea. "Kita harus menggunakan semua yang telah kita pelajari untuk melindungi diri kita dan akademi ini."

Voya mengangguk. "Kita harus bekerja sama. Tidak peduli seberapa kuat Ven Nocturne, kita bisa menghadapinya jika kita bersatu."

Keesokan harinya, Profesor Liana mengumpulkan semua siswa dan staf untuk membahas strategi pertahanan. Mereka mulai merencanakan cara-cara untuk melindungi akademi, termasuk memperkuat perisai sihir di sekitar gedung, meningkatkan patroli, dan mempersiapkan semua siswa untuk kemungkinan serangan.

Voya dan teman-temannya diberi tugas khusus oleh Profesor Liana. Mereka diminta untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Ven Nocturne dan mencari cara untuk menghadapinya. Dengan bimbingan Profesor Liana, mereka mulai mempelajari teks-teks kuno dan mencari informasi tentang penyihir gelap tersebut.

Selama penyelidikan mereka, Voya menemukan sebuah buku tua yang berisi catatan tentang Ven Nocturne. Buku itu menjelaskan bahwa Ven Nocturne dulunya adalah seorang penyihir yang baik, tetapi kemudian terjatuh ke dalam kegelapan karena ambisinya yang tak terkendali. Dia belajar menguasai elemen-elemen dengan cara yang terlarang dan berbahaya, dan akhirnya menjadi ancaman besar bagi dunia sihir.

The Enchanted Academy of Elementals ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang