Di desa kecil bernama Alderwood, terletak di kaki pegunungan dan dikelilingi oleh hutan yang lebat, hiduplah seorang gadis berusia 15 tahun bernama Voya. Pagi itu, Voya berdiri di depan cermin besar di kamarnya, memandang refleksi dirinya dengan perasaan campur aduk. Dia menarik napas panjang, mencoba menenangkan gemuruh di dalam dadanya. Hari ini adalah hari keberangkatannya ke The Enchanted Academy of Elementals, sebuah tempat yang hanya bisa ia impikan sejak kecil.
Kamar Voya sederhana namun penuh kehangatan, dengan dinding yang dihiasi lukisan-lukisan alam dan rak-rak penuh buku sihir. Voya mengenakan jubah perjalanan berwarna hijau tua yang diberikan oleh ibunya, Shive. Jubah itu terasa berat di pundaknya, bukan hanya karena bahannya, tetapi juga karena harapan dan tanggung jawab yang menyertainya.
Desa Alderwood, meski tampak tenang dengan pemandangan alam yang menawan dan penduduk yang ramah, sering kali terancam oleh kekuatan gelap yang tidak diketahui. Serangan mendadak dari makhluk-makhluk gelap telah menjadi mimpi buruk bagi penduduk desa. Voya selalu merasa ada sesuatu yang lebih besar dalam dirinya, sebuah kekuatan yang mungkin bisa melindungi desanya dari ancaman-ancaman tersebut. Ketika kabar tentang The Enchanted Academy of Elementals mencapai desa, Voya tahu ini adalah kesempatan yang tak boleh dilewatkan.
Ibunya mengetuk pintu dengan lembut dan masuk ke dalam kamar. Wajahnya menampakkan kebanggaan dan sedikit kekhawatiran. "Voya, waktunya sudah tiba. Kereta akademi akan segera datang," katanya dengan suara lembut namun penuh kepastian.
Voya berbalik dan memeluk ibunya erat. "Aku akan merindukanmu, Bu," katanya dengan suara bergetar.
"Aku juga akan merindukanmu, sayang. Tetapi ini adalah langkah besar dalam hidupmu. Kamu ditakdirkan untuk hal-hal besar, Voya. Akademi itu adalah tempat yang tepat bagimu untuk belajar dan tumbuh."
"Benar, Bu. Aku juga berharap bisa merubah segala ketika belajar di sana," sahutnya penuh harap.
Dengan berat hati, Voya melepaskan pelukan ibunya dan mengambil tas perjalanan kecilnya yang berisi beberapa pakaian, buku catatan, dan kenang-kenangan dari rumah. Mereka berjalan keluar rumah bersama, menuju alun-alun desa.
Di luar, desa Alderwood tampak seperti biasanya rumah-rumah kayu dengan atap jerami, jalanan berbatu yang berliku-liku, dan penduduk desa yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari. Namun, hari ini ada aura perpisahan yang melayang di udara. Penduduk desa berkumpul di alun-alun untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Voya. Mereka semua tahu bahwa Voya adalah harapan terbaik mereka untuk masa depan yang lebih aman.
"Voya, hati-hati ya, di sana!" teriak salah satu penduduk desa.
Ketika mereka tiba di alun-alun, kereta akademi yang ditarik oleh kuda-kuda magis telah menunggu. Kuda-kuda itu, dengan bulu yang berkilauan dan mata yang memancarkan cahaya lembut, tampak tidak sabar untuk memulai perjalanan. Kepala desa, Tuan Grey, seorang pria tua bijaksana dengan janggut putih panjang, menepuk bahu Voya dengan lembut.
"Nak, kau adalah harapan kami," kata Tuan Grey dengan suara berat. "Pelajari semua yang kau bisa dan kembalilah dengan pengetahuan yang bisa melindungi kita semua."
Voya mengangguk dengan mantap. "Terima kasih, Tuan Grey. Saya akan melakukan yang terbaik," jawabnya dengan penuh keyakinan.
"Baiklah, Nak. Jaga dirimu baik-baik di sana."
"Baik, Tuan Grey. Aku akan menjaga diri sebaik mungkin," ujarnya percaya diri.
Penduduk desa lainnya ikut mengucapkan selamat tinggal, memberikan semangat dan harapan mereka. Voya merasakan cinta dan dukungan dari setiap orang di sekitarnya. Dia tahu bahwa perjalanannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk desa dan orang-orang yang ia cintai.
Dengan satu tarikan napas terakhir, Voya naik ke kereta. Dia melambaikan tangan kepada ibunya dan penduduk desa, berjanji dalam hatinya untuk kembali sebagai penyihir yang kuat dan mampu melindungi desanya. Ibunya, dengan mata berkaca-kaca, melambaikan tangan kembali, mengirimkan doa dan harapan terbaik untuk putrinya.
Kereta mulai bergerak perlahan, suara roda yang bergesekan dengan jalanan berbatu mengiringi keberangkatan Voya. Seiring kereta semakin menjauh dari desa, Voya merasa campuran antara kecemasan dan kegembiraan. Perjalanan menuju The Enchanted Academy of Elementals adalah awal dari babak baru dalam hidupnya. Dia menatap hutan yang mereka lewati, menyadari bahwa tantangan dan petualangan besar sedang menunggunya di depan.
Kereta melaju cepat, membawa Voya menjauh dari rumahnya yang penuh kenangan dan menuju ke dunia baru yang penuh dengan sihir, misteri, dan penemuan diri. Dunia yang akan menguji keberaniannya, mengasah kekuatannya, dan membentuk takdirnya sebagai penyihir elementals.
Voya menutup mata sejenak, membayangkan masa depan yang penuh dengan harapan. Di The Enchanted Academy of Elementals, dia akan menemukan tidak hanya kekuatan sejatinya, tetapi juga identitasnya sebagai penjaga keseimbangan alam. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Voya siap menghadapi segala rintangan dan petualangan yang menantinya.
Perjalanan ini adalah awal dari segalanya. Voya, gadis dari desa kecil Alderwood, sedang menuju takdir besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchanted Academy of Elementals ( END )
FantasyDi dunia yang dipenuhi dengan keajaiban dan sihir, terdapat sebuah akademi legendaris yang mendidik para penyihir muda untuk menguasai elemen-elemen alam. Voya, seorang gadis berusia 15 tahun dari desa kecil, memiliki kemampuan alami yang luar biasa...