Bab 23. Perpisahan

7 0 0
                                    

Tahun akdemik di Akademi akhirnya berakhir. Suasana di akademi dipenuhi dengan campuran emosi: kebanggaan, kebahagiaan, dan sedikit kesedihan saat para siswa bersiap-siap untuk perpisahan. Voya, Shen, Ignis, dan Nea berdiri di halaman utama akademi, mengenang semua momen yang telah mereka lalui bersama.

Voya merasa bangga telah menyelesaikan tahun akademik dengan sukses. Dia berdiri tegak, memandang sekeliling akademi yang telah menjadi rumah keduanya. Di tempat inilah dia belajar menguasai elemen-elemen alam, menemukan kekuatan sejatinya, dan mengatasi berbagai tantangan.

"Ini adalah perjalanan yang luar biasa," kata Voya kepada teman-temannya. "Kita telah tumbuh dan belajar begitu banyak."

Shen tersenyum, menepuk bahu Voya. "Dan ini baru permulaan. Kita memiliki masa depan yang cerah di depan kita."

Ignis mengangguk. "Akademi ini telah memberi kita fondasi yang kuat. Sekarang, kita siap menghadapi dunia."

Nea menambahkan, "Aku tidak akan pernah melupakan persahabatan dan pelajaran yang kita dapatkan di sini."

Voya merenungkan perjalanan pribadinya. Dari seorang gadis muda yang penuh ketidakpastian, dia telah tumbuh menjadi seorang penyihir yang matang dan berpengalaman. Dia teringat akan tantangan yang dia hadapi, termasuk pertempuran epik melawan Ven, dan bagaimana dia berhasil mengatasi semuanya dengan keberanian dan keteguhan hati.

Ketika mereka berjalan di sekitar akademi untuk terakhir kalinya, Voya merasa emosional. Setiap sudut akademi membawa kenangan berharga: aula tempat mereka belajar, taman tempat mereka berlatih, dan bahkan perpustakaan tempat dia pertama kali bertemu Derek dalam situasi yang menegangkan. Semua kenangan ini telah membentuk siapa dia hari ini.

"Voya!" panggil Derek. "Jaga dirimu baik-baik," ucapnya sambil memegang pundak Voya.

"Tentu, kamu juga, ya. Aku tidak menyangka akan bertemu pemuda yang baik dan sombong sepertimu," canda Voya, tertawa kecil.

"Iya, aku juga tidak menyangka akan bertemu wanita bodoh sepertimu," balas Derek dengan senyum.

"Lalu ... kalung ini ... bagaimana?" tanya Voya.

"Bawa saja, itu akan membuatmu selalu mengingat namaku," jawab Derek dengan tatapan penuh kasih.

"Haha, tentu! Tanpa kalung ini pun, kamu selalu kuingat," Voya membalas tatapan hangatnya.

"Kalian telah menunjukkan keberanian dan ketekunan yang luar biasa. Aku bangga dengan kalian semua," katanya dengan senyum bangga. Voya pun melangkah pergi ke depan gerbang utama akademi, Profesor Liana berdiri menunggu mereka. "Kalian telah menunjukkan keberanian dan ketekunan yang luar biasa. Aku bangga dengan kalian semua," katanya dengan senyum bangga.

"Terima kasih, Profesor Liana. Anda telah menjadi mentor yang hebat bagi kami," jawab Voya dengan tulus.

Profesor Liana mengangguk. "Perjalanan kalian belum berakhir. Teruslah belajar, tumbuh, dan gunakan kekuatan kalian untuk kebaikan. Dunia sihir membutuhkan penyihir seperti kalian."

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Profesor Liana, Voya dan teman-temannya saling berpelukan. Mereka tahu bahwa meskipun mereka akan berpisah, ikatan persahabatan mereka akan tetap kuat.

"Sampai jumpa di petualangan berikutnya," kata Shen dengan senyum lebar.

Voya mengangguk. "Kita akan tetap bersama, tidak peduli di mana kita berada."

Dengan langkah yang mantap, Voya meninggalkan akademi, siap untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Dia merasa yakin dengan masa depannya sebagai seorang penyihir yang kuat dan bijaksana. Dia tahu bahwa perjalanan ini telah memberinya banyak pelajaran berharga dan teman-teman yang tak ternilai.

Hari-hari berlalu, dan Voya kembali ke desanya, disambut dengan hangat oleh keluarganya dan penduduk desa. Dia menghabiskan waktu untuk membantu mereka, menggunakan kekuatannya untuk kebaikan dan perlindungan. Desanya yang dulu sering terancam oleh kekuatan gelap, kini berkembang dengan damai dan penuh dengan harapan berkat upaya Voya dan teman-temannya.

Voya menghabiskan waktu di taman kecil di desanya, tempat dia pertama kali merasakan panggilan sihir. Dia merenung, mengingat setiap pelajaran yang dia pelajari, setiap teman yang dia buat, dan setiap tantangan yang dia hadapi. Semua itu telah membentuk dirinya menjadi siapa dia hari ini.

Dia tahu bahwa ini bukan akhir dari perjalanannya. Dunia sihir masih memiliki banyak misteri yang harus dipecahkan, banyak makhluk yang membutuhkan bantuan, dan banyak keajaiban yang menunggu untuk ditemukan. Dengan keberanian, kebijaksanaan, dan hati yang penuh cinta, Voya siap untuk menghadapi masa depan.

Dengan senyum di wajahnya, Voya melangkah maju, meninggalkan jejak langkah yang penuh dengan keajaiban dan harapan. Masa depannya terbuka lebar, penuh dengan kemungkinan yang tak terbatas. Dunia sihir menantikan penyihir hebat yang akan terus menginspirasi dan melindungi kedamaian dengan hati yang berani dan penuh dedikasi. Dengan demikian, bab baru dalam hidup Voya dimulai, penuh dengan harapan dan kemungkinan yang tak terbatas, siap untuk menjelajahi dunia dan menggunakan kekuatannya untuk kebaikan.

"Hmm, udara segar ini lama tidak pernah ku rasakan," ujarnya sambil merentangkan tangan. "Akhirnya, aku bisa memberi kedamaian dunia ini. Walau banyak perjuangan yang harus aku lalui. Nampak tidak mudah tapi pada akhirnya aku berhasil." Menghela napas panjang. "Hm, aku jadi rindu mereka. Apa aku harus memberi pesan?" pekiknya tersenyum.

Voya pun memberikan pesan di langit dengan sedikit sihir di tangannya. Tulisan itu hanya Ignis, Nea, Shen dan Derek yang mengetahui. Dia tersenyum bahagia melihat keindahan yang dia dambakan.

The Enchanted Academy of Elementals ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang