Bab 16. Pelajaran Sihir Lanjutan

4 0 0
                                    


Setelah upacara penghargaan dan masa pemulihan yang diisi dengan refleksi, di Akademi kembali ke rutinitasnya. Namun, kali ini dengan semangat baru dan fokus pada pelajaran sihir lanjutan. Voya dan teman-temannya siap untuk menghadapi tantangan baru dalam pendidikan mereka, belajar sihir lanjutan dan aplikasi praktisnya.

Voya memasuki ruang kelas yang baru, yang dirancang khusus untuk pelajaran sihir lanjutan. Dinding ruangan dihiasi dengan simbol-simbol kuno dan berbagai alat sihir yang canggih. Profesor Liana berdiri di depan kelas, siap memulai pelajaran.

"Selamat datang di kelas sihir lanjutan," kata Profesor Liana dengan senyum. "Di sini, kalian akan belajar bagaimana mengaplikasikan sihir kalian dalam situasi nyata dan menguasai teknik-teknik baru yang lebih kompleks."

Setelah pengantar dari Profesor Liana, Voya dan teman-temannya diberi kesempatan untuk memilih spesialisasi sihir yang sesuai dengan minat dan kekuatan mereka. Mereka merasa bersemangat dan penasaran tentang apa yang akan mereka pelajari.

Nea, dengan bakat alaminya dalam mengendalikan air, memilih untuk mendalami sihir air lebih lanjut. Dia tertarik pada kemampuan penyembuhan dan pengendalian air dalam bentuk yang lebih halus dan kompleks. Profesor Liana memperkenalkannya pada teknik penyembuhan yang menggunakan energi air untuk memperbaiki luka dan penyakit.

Shen, yang selalu memiliki keterhubungan kuat dengan tanah, memutuskan untuk fokus pada sihir tanah dan tumbuhan. Dia ingin memahami cara menggunakan energi tanah untuk menciptakan perlindungan dan mengendalikan pertumbuhan tanaman. Dia mempelajari teknik-teknik untuk memanipulasi tanah menjadi bentuk pertahanan yang kuat dan mempercepat pertumbuhan tanaman untuk kepentingan pertanian.

Ignis, yang memiliki semangat berapi-api, memilih untuk mendalami sihir api. Dia ingin menguasai teknik-temik api yang lebih canggih dan mempelajari cara mengendalikan api dalam berbagai bentuk. Profesor Liana mengajarkannya cara menciptakan api yang lebih terfokus dan cara menggabungkan elemen api dengan elemen lain untuk menghasilkan efek yang lebih kuat.

Voya, yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menggabungkan elemen-elemen, memutuskan untuk fokus pada sihir gabungan. Dia ingin memahami lebih dalam bagaimana mengintegrasikan keempat elemen untuk menciptakan sihir yang lebih kuat dan harmonis.

Profesor Liana memberi Voya buku-buku kuno yang menjelaskan teknik-teknik gabungan yang jarang digunakan. "Dengan kemampuanmu yang unik, Voya, kau bisa menciptakan sihir yang belum pernah dilihat sebelumnya. Fokuslah pada keseimbangan dan harmoni antar elemen."

Setiap hari, Voya dan teman-temannya menghabiskan waktu di laboratorium sihir dan ruang latihan, mempelajari teknik-teknik baru dan berlatih dengan keras. Mereka sering bekerja bersama, berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk saling mendukung.

Selain pelajaran teori, Profesor Liana juga membawa mereka ke lapangan untuk aplikasi praktis. Mereka melakukan misi kecil di sekitar akademi dan desa sekitarnya, menggunakan keterampilan mereka untuk membantu orang lain dan melindungi lingkungan.

Suatu hari, mereka dikirim untuk membantu desa tetangga yang terkena banjir. Nea menggunakan kemampuan pengendalian airnya untuk mengarahkan aliran air, sementara Shen memperkuat tanggul dengan tanah. Voya dan Ignis bekerja sama untuk mengeringkan area yang terendam dengan menggunakan kombinasi elemen api dan angin.

Pengalaman ini memberikan mereka pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sihir mereka bisa digunakan untuk kebaikan. Mereka belajar pentingnya kerja sama tim dan bagaimana kekuatan mereka bisa saling melengkapi.

Di akhir hari, Voya duduk di kamar asramanya, merasa lelah tetapi puas. Dia merasakan pertumbuhan yang signifikan dalam kemampuannya dan semakin yakin dengan masa depannya sebagai penyihir elementals. Dengan teman-temannya di sisinya dan bimbingan Profesor Liana, Voya tahu bahwa perjalanan ini masih panjang, tetapi dia siap menghadapi setiap tantangan yang datang.

Mereka semua tahu bahwa belajar dan berkembang adalah proses yang berkelanjutan, tetapi dengan dedikasi dan kerja keras, mereka yakin bisa mencapai potensi penuh mereka. Dengan hati yang penuh semangat dan pikiran yang terbuka, Voya dan teman-temannya melanjutkan perjalanan mereka di Akademi, siap untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan petualangan dan pengetahuan baru.

Keesokan harinya, Voya keluar dan mendatangi tempat di mana dia sering melatih dirinya sendiri. Saat sedang berlatih, tiba-tiba sebuah panah melayang di samping telinganya dan tertancap di tanah. Panah lain juga muncul di sampingnya. Dengan satu tangan, Voya menangkap panah itu dan mematahkannya.

"Siapa kamu? Keluar!" teriak Voya.

Seorang wanita muncul dari balik rimbunan pohon, siap untuk memanah kembali ke arah Voya. Saat panah itu mulai mendekat, Derek dengan cepat menangkis dengan sihirnya.

"Derek?" Voya terkejut.

"Siapa dia?" tanya Derek.

"Tidak tahu! Aku pikir itu kamu yang sedang menyamar."

Wanita itu melangkah maju, mata tajamnya menatap Voya dan Derek dengan penuh waspada. "Aku adalah Sera, dari klan penjaga hutan. Aku di sini untuk mencari penyihir yang telah mengganggu keseimbangan alam."

Voya mengerutkan kening. "Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Kami tidak mengganggu apa pun."

Sera menurunkan busurnya sedikit, namun tetap berjaga-jaga. "Kekuatan besar telah terbangun di sini. Hutan ini merasakannya. Aku datang untuk memastikan tidak ada ancaman bagi kami."

Derek melangkah maju, berdiri di samping Voya. "Kami hanya berlatih dan melindungi akademi kami. Tidak ada yang berniat mengganggu keseimbangan alam."

Sera menatap mereka berdua dengan ragu. "Jika kalian tidak berniat jahat, buktikan. Tunjukkan bahwa kekuatan kalian tidak membahayakan."

Voya menarik napas dalam-dalam. "Baiklah. Aku akan menunjukkan padamu."

Dengan hati-hati, Voya mengeluarkan kekuatan elemen-elemennya satu per satu. Dia memanipulasi air dari danau terdekat, membentuk gelombang lembut. Tanah di sekitarnya bergeser, menciptakan pilar-pilar kecil. Udara bergerak, menciptakan angin sepoi-sepoi. Akhirnya, api muncul di tangannya, memberikan kilauan hangat tanpa membahayakan.

Sera mengamati dengan cermat, lalu perlahan menurunkan busurnya sepenuhnya. "Kau memiliki kendali yang baik atas elemen-elemen ini. Mungkin aku telah salah paham."

Voya tersenyum tipis. "Kami hanya ingin belajar dan melindungi. Tidak ada niat jahat."

Sera mengangguk. "Baiklah. Aku akan mempercayai kalian untuk saat ini. Tapi ingat, hutan ini selalu mengawasi."

Dengan kata-kata terakhir itu, Sera menghilang kembali ke dalam hutan, meninggalkan Voya dan Derek yang masih terkejut.

"Aku tidak menyangka akan ada pengawas hutan yang begitu waspada," kata Voya.

Derek menghela napas. "Ini adalah pengingat bahwa kita tidak sendirian. Alam sekitar kita juga memiliki penjagaannya sendiri."

Voya mengangguk setuju. "Ya. Kita harus selalu berhati-hati dan memastikan bahwa kekuatan kita digunakan dengan bijaksana."

Dengan tekad baru untuk melindungi dan menghormati keseimbangan alam, Voya dan Derek melanjutkan latihan mereka, siap menghadapi tantangan apapun yang mungkin datang di masa depan.

The Enchanted Academy of Elementals ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang