Hari yang dinantikan tiba dengan langit cerah dan semilir angin yang sejuk. Akademi bersiap untuk mengadakan upacara khusus yang dirancang untuk menghormati Voya dan teman-temannya atas keberanian dan dedikasi mereka selama krisis yang baru saja mereka lalui.Voya berdiri di depan cermin di asramanya, mengenakan jubah formal berwarna biru tua yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan. Nea, Shen, dan Ignis juga sedang bersiap di kamar mereka masing-masing, merasa gugup tetapi bangga atas pencapaian mereka.
"Voya, kau siap?" tanya Nea ketika dia mengetuk pintu dan masuk. Dia terlihat anggun dalam jubah berwarna biru laut.
"Ya, aku siap," jawab Voya dengan senyuman. "Ini hari yang istimewa bagi kita semua."
Mereka berempat berjalan bersama menuju aula utama, di mana upacara akan diadakan. Seluruh akademi berkumpul di sana, termasuk para profesor, staf, dan siswa lainnya. Aula utama dihiasi dengan bendera-bendera dan bunga-bunga yang melambangkan elemen-elemen yang mereka pelajari.
Saat mereka memasuki aula, semua orang berdiri dan memberi tepuk tangan meriah. Voya merasa hatinya berdebar kencang, tetapi juga merasa bangga dan berterima kasih atas dukungan dari semua orang di akademi.
Profesor Liana berdiri di atas panggung utama, menunggu mereka dengan senyum bangga. "Hari ini, kita berkumpul untuk menghormati para pahlawan kita," katanya dengan suara lantang. "Voya, Nea, Shen, dan Ignis telah menunjukkan keberanian dan dedikasi yang luar biasa dalam melindungi akademi kita dari ancaman Ven Nocturne."
Mereka berempat naik ke panggung, dan tepuk tangan semakin menggema di seluruh aula. Profesor Liana memberikan medali perak yang berkilauan kepada masing-masing dari mereka, simbol penghargaan tertinggi yang diberikan oleh akademi.
"Voya, Nea, Shen, dan Ignis, kalian telah menunjukkan kepada kita semua arti sejati dari keberanian, persahabatan, dan pengorbanan," lanjut Profesor Liana. "Kami berterima kasih atas segala yang telah kalian lakukan dan kami bangga memiliki kalian sebagai bagian dari komunitas kita."
Voya menerima medali dengan tangan gemetar dan hati yang penuh haru. Dia melihat ke arah teman-temannya yang juga terlihat emosional, dan dia merasa sangat berterima kasih atas kebersamaan mereka.
Setelah upacara, sebuah pesta besar diadakan di taman akademi. Makanan lezat dan minuman segar disajikan, dan semua orang merayakan dengan sukacita. Musik dimainkan, dan para siswa menari dan bersenang-senang.
Voya duduk di bawah pohon besar, menikmati momen kebahagiaan ini. Nea, Shen, dan Ignis bergabung dengannya, membawa beberapa piring makanan.
"Kita berhasil, Voya," kata Shen dengan senyum lebar. "Kita berhasil mengatasi semua rintangan dan datang ke sini."
Nea menambahkan, "Aku sangat bangga dengan kita semua. Kita telah tumbuh dan belajar begitu banyak bersama."
Ignis mengangguk. "Dan kita akan terus bersama-sama, menghadapi masa depan dengan penuh semangat dan tekad."
Voya tersenyum, merasa hangat di dalam hatinya. "Terima kasih, teman-teman. Kita memang keluarga yang luar biasa."
Malam itu, mereka merayakan dengan penuh sukacita, mengenang perjuangan dan pencapaian mereka. Voya tahu bahwa perjalanan ini belum berakhir, tetapi dia merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang, dengan teman-temannya di sisinya dan semangat yang tak pernah padam.
Hari itu, Voya merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam. Dia telah menemukan tempatnya di dunia ini dan tahu bahwa dengan kebijaksanaan dan kekuatan yang dia miliki, dia bisa membuat perbedaan. Bersama teman-temannya, dia siap untuk melangkah ke masa depan yang penuh petualangan dan tantangan baru.
"Ini adalah takdir yang harus aku pergunakan dengan baik. Tidak peduli seberapa berat dan besar musuh atau tantangan, aku pasti bisa meraih kedamaian untuk dunia." Voya bergumam dengan tekad semangat yang berapi-api.
"Tentu, semua orang akan dan pasti ingin kedamaian," sahut Derek yang tiba-tiba saja muncul.
"Hei, sejak kapan kau ada di sini?" tanya Nea yang cukup kaget dengan kemunculannya.
"Eh, ngapain kamu di sini? Mau mengganggu Voya lagi?" Shen begitu protektif.
Derek mengangkat tangannya dengan sikap menenangkan. "Tenang, aku tidak datang untuk bertengkar. Aku hanya ingin mengucapkan selamat atas pencapaian kalian. Kalian benar-benar luar biasa."
Voya memandang Derek dengan curiga, tetapi melihat kesungguhan di matanya. "Terima kasih, Derek. Kita semua bekerja keras untuk ini."
Derek mengangguk. "Aku tahu. Dan aku sadar, kita semua punya peran penting dalam melindungi akademi ini. Jadi, mari kita berhenti bertengkar dan mulai bekerja sama. Ven Nocturne bukanlah ancaman terakhir yang akan kita hadapi."
Nea, Shen, dan Ignis saling berpandangan, kemudian mengangguk setuju. Voya tersenyum. "Baiklah, Derek. Kita akan bekerja sama. Untuk akademi, dan untuk masa depan kita semua."
Dengan semangat baru dan persatuan yang lebih kuat, mereka semua merasakan bahwa ini adalah awal dari petualangan yang lebih besar. Bersama-sama, mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang, dengan tekad dan keberanian yang tak tergoyahkan.
Mereka pun menyudahi pesta kecil itu, dan kembali ke asrama untuk menidurkan hari yang penat untuk beberapa hari ini. Ketika semua tertidur pulas, Voya masih dalam keadaan mata yang tanpa lelah. Dia masih tak menyangka akan mendapatkan semua ini. Semua orang memandangnya hebat, walau di dalam benaknya dia merasa masih belum bisa di katakan hebat.
Pikiran itu terbawa hingga dia menutup mata dengan mimpi yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchanted Academy of Elementals ( END )
FantasyDi dunia yang dipenuhi dengan keajaiban dan sihir, terdapat sebuah akademi legendaris yang mendidik para penyihir muda untuk menguasai elemen-elemen alam. Voya, seorang gadis berusia 15 tahun dari desa kecil, memiliki kemampuan alami yang luar biasa...