Voya duduk di perpustakaan akademi, dikelilingi oleh tumpukan buku kuno dan gulungan perkamen. Meskipun telah mempelajari empat elemen, dia merasa ada sesuatu yang lebih dalam tentang kekuatannya yang belum dia pahami sepenuhnya. Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang asal usul kekuatannya membawanya ke penelitian ini.Profesor Liana telah memberi tahu Voya bahwa di perpustakaan terdapat catatan-catatan kuno tentang garis keturunan penyihir elementals. Dengan bantuan teman-temannya, Nea, Shen, dan Ignis, Voya mulai menyelidiki teks-teks tersebut, berharap menemukan petunjuk tentang identitasnya.
"Ini dia," kata Voya sambil membuka sebuah buku tebal berjudul *Chronicles of Elementals*. "Buku ini mengandung sejarah tentang penyihir elementals kuno. Mungkin kita bisa menemukan sesuatu di sini."
Mereka membaca bersama, halaman demi halaman, menemukan cerita tentang penyihir hebat yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan elemen-elemen alam. Voya terhenti pada sebuah bagian yang menyebutkan tentang seorang penyihir bernama Aurora Aethera, yang dikenal sebagai penyihir elementals terkuat pada masanya.
"Aurora Aethera," bisik Voya. "Nama belakangnya sama dengan namaku yang asli. Mungkin ada hubungannya."
Nea memandang Voya dengan penuh perhatian. "Mungkin kau adalah keturunan dari Aurora Aethera. Jika benar, itu menjelaskan mengapa kau memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengendalikan elemen."
Shen dan Ignis juga tampak terkejut. "Jika ini benar, maka kau memiliki warisan yang sangat kuat, Voya," kata Ignis. "Ini bisa menjadi kunci untuk mengalahkan Ven Nocturne."
Semakin Voya membaca, semakin jelas baginya bahwa dia mungkin memang keturunan penyihir elementals kuno. Aurora Aethera disebut-sebut memiliki kekuatan yang mampu menyeimbangkan semua elemen, sebuah kemampuan langka yang hanya dimiliki oleh segelintir penyihir dalam sejarah.
Penemuan ini membuat Voya merasa campur aduk. Di satu sisi, dia merasa bangga dan kuat, tetapi di sisi lain, dia juga merasa beban tanggung jawab yang besar. Dia teringat desanya yang sering terancam oleh kekuatan gelap. Jika dia memang keturunan dari garis keturunan penyihir elementals kuno, maka dia memiliki kewajiban untuk melindungi desanya dan dunia dari ancaman kegelapan.
Malam itu, Voya tidak bisa tidur. Dia berdiri di balkon kamarnya, memandangi bintang-bintang di langit. Pikiran tentang identitasnya sebagai penyihir dan tanggung jawabnya sebagai pelindung desa terus menghantui pikirannya.
"Kau baik-baik saja, Voya?" tanya Nea yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.
Voya mengangguk perlahan. "Aku hanya merasa sedikit tertekan. Jika aku benar-benar keturunan penyihir elementals kuno, maka aku harus bisa mengendalikan semua elemen dengan sempurna. Tapi aku masih merasa kesulitan, terutama dengan elemen udara."
Nea meletakkan tangannya di bahu Voya. "Kau tidak sendirian. Kami semua di sini untuk mendukungmu. Kau sudah menunjukkan keberanian dan kekuatan yang luar biasa. Aku yakin kau akan bisa mengatasi semua rintangan ini."
Voya tersenyum lemah. "Terima kasih, Nea. Aku hanya perlu lebih banyak latihan dan percaya pada diriku sendiri."
"Benar, cobalah mempercayai dirimu. Kalau kamu hebat dan mampu." Nea memberi semangat kepada Voya.
Hari-hari berikutnya, Voya melanjutkan latihannya dengan tekun. Dia juga terus menggali lebih dalam tentang sejarah keluarganya, mencoba menemukan lebih banyak petunjuk tentang Aurora Aethera dan kekuatan yang diwariskan kepadanya. Setiap hari, dia merasa semakin dekat dengan takdirnya sebagai penyihir elementals yang kuat.
Namun, dilema di dalam hatinya tetap ada. Dia tahu bahwa melindungi desanya adalah tanggung jawab yang besar, dan dia harus siap menghadapi segala kemungkinan. Voya memutuskan untuk mengunjungi Profesor Liana dan meminta nasihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchanted Academy of Elementals ( END )
FantasiDi dunia yang dipenuhi dengan keajaiban dan sihir, terdapat sebuah akademi legendaris yang mendidik para penyihir muda untuk menguasai elemen-elemen alam. Voya, seorang gadis berusia 15 tahun dari desa kecil, memiliki kemampuan alami yang luar biasa...