Hari ini saat Andina dan Hanrita sedang berjalan menuju ke kantin di sekolahnya, sudah terlihat banyak siswa-siswi yang sedang mengantri di kantin itu.
‘’Lo mau makan apa An?’’ tanya Hanrita pada sahabatnya itu.
‘’Gue lagi pengen banget makan roti coklat’’
‘’Tapi lo lihat sendiri Mbak Selly yang jual roti coklat kesukaan lo sampai nggak kelihatan kayak gitu’’ tutur Hanrita sembari menunjuk stand dagangan roti Mbak Selly yang ramai dikerumuni para siswi.
‘’Tapi gue pengen banget Ta’’ ucap Andina kekeh.
‘’Terserah lo deh kalau lo mau ngantri sampai lumutan ya nggak masalah, gue mau makan bubur aja, nggak banyak yang ngantri’’ tutur Hanrita
‘’Ya udah gue mau antri dulu’’ jawab Andina
Arjuna dan Nakula yang juga berada di kantin tidak sengaja melihat Hanrita sedang antri bubur sendirian, Arjuna ingin menghampirinya dan dengan terpaksa Nakula pun mengikutinya dari belakang.
‘’Hai Ta’’ sapa laki-laki berahang tegas itu.
‘’Hai Kak’’
‘’Sendirian aja di mana temannya?’’
‘’Noh’’ ucap Hanrita sembari menunjuk ke arah Andina yang sedang mengantri untuk membeli roti coklat kesukaannya itu dan Arjuna langsung menghampirinya.
Saat giliran Andina maju paling depan ke stand roti favoritnya itu ternyata semua roti di tempat itu sudah habis tak tersisa.
‘’Yah udah habis ya Mbak’’ tutur Andina dengan raut wajah yang terlihat kecewa karena dia sudah antri dari paling belakang dan gilirannya sampai untuk ke depan ternyata roti itu sudah habis.
‘’Yah gimana dong Na, kamu kurang cepat sih tadi’’ jawab Mbak Selly penjual roti itu.
‘’Lo suka banget ya sama roti?’’ sahut Arjuna yang tiba-tiba sudah berada di samping Andina.
‘’Suka’’ jawab Andina singkat dengan menatap ke arah Arjuna.
‘’Ikut gue sekarang’’ Ucap Arjuna dengan menarik halus tangan Andina.
‘’Lo nggak bisa main asal tarik tangan gue, tanpa persetujuan gue Kak’’ ucap Andina yang berusaha melepaskan tangannya dari tangan Arjuna.
‘’Jangan bawel gue bakal ajak lo ke suatu tempat dan gue yakin lo pasti bakal senang banget nanti’’ jawab Arjuna yang semakin menggenggam tangan Andina erat.
Raka yang melihat Arjuna sedang menggandeng tangan Andina pun tiba-tiba langsung mengahmpiri mereka.
‘’Lepasin tangan dia, lo nggak bisa maksain semua keinginan lo di sini’’ sahut Raka Jenius Dorian.
‘’Gue nggak ada urusan sama lo brengsek’’ jawab Arjuna
‘’Urusan Andina bakal jadi urusan gue’’ tutur Raka dengan percaya dirinya.
‘’Emang lo siapa Ayahnya? Nggak usah sok ngatur-ngatur di sini deh lo’’ ucap Arjuna yang selalu emosi ketika berhadapan dengan Raka.
‘’Mending lo tanya sekali lagi ke Andina dia mau nggak tangannya lo gandeng kayak gitu’’
‘’Udah stop kita pergi sekarang Kak, lo bilang tadi mau ngajak gue ke suatu tempat kan’’ ucap Andina sembari mengajak Arjuna pergi, dia tidak mau jika dua orang itu terlibat perkelahian lagi cuma gara-gara dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELIANTHUS
Teen FictionSepenggal kisah dari dua insan remaja yang memulai cerita cinta mereka di bangku SMA. Kisah tentang Arjuna Xaduan Elgard seorang murid baru yang awalnya adalah ketua anggota geng motor yang sedang mengejar gadis yang membuatnya jatuh cinta pada pand...