HILANG

27 7 15
                                    

Keesokan harinya Andina sudah mulai sadar, Ayahnya memberi tahu semua yang terjadi.

“Ayah minta maaf sama kamu soal kejadian waktu itu” ucap Surya Atmojo yang duduk di samping ranjang Andina.

“Andina sudah melupakan semuanya” jawab Andina.

“Hari ini kita harus segera terbang ke Amerika, Ayah dan Pradhipa akan menemanimu”

“Di mana Pradhipa sekarang?” tanya Andina

“Dia sedang menyiapkan semua keperluan kita untuk ke Amerika”

Lalu setelah Pradhipa selesai menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan, mereka langsung berangkat ke bandara dan langsung kembali terbang ke Amerika.

Tidak ada yang tahu tentang kepergian Andina ini, bahkan Hanrita juga tidak mengetahuinya.

Di sisi lain Arjuna juga baru siuman dari kejadian kemarin. Saat dia terbangun semua kenangan sudah kembali di ingatannya, termasuk kenangan manisnya bersama Andina.

Dia langsung ingin pergi menemui gadis berponi itu, dia ingin pergi ke rumah Andina tetapi Ibunya meminta Nakula untuk menemaninya.

Sesampainya di rumah Andina, mereka langsung memencet bel rumah tersebut, tidak ada satu orang pun yang menjawab.

Nakula mencoba untuk menghubungi Hanrita untuk menanyakan keberadaan gadis berponi itu. Tapi sayangnya Hanrita juga tidak mengetahuinya.

Di Amerika Andina sudah sampai di rumah sakit yang akan dia gunakan untuk melakukan transplantasi jantung.

“Andina harus kuat ya Nak, lusa transplantasi jantung kamu akan dilakukan ” ucap Surya Atmojo menguatkan Andina di ranjang rumah sakit itu.

“Yang kuat ya Na” tambah Pradhipa

Andina mengangguk.

Diary Andina
Walaupun dulu aku merasa keindahan ini hanya sementara ternyata aku salah, kenangan indah akan membantumu untuk menuju ke abadian, banyak hal kecil dalam hidup yang bisa dijadikan pengalaman, percayalah apa yang hilang darimu, Tuhan akan gantikan yang lebih baik daripada sebelumnya. Tuhan jika aku minta untuk hidup sedikit lebih lama aku terlalu serakah ya?

Keesokan harinya Arjuna mencoba kembali mendatangi rumah Andina. Dia melihat Pak Usman yang sedang mencuci mobil. Arjuna segera menghampirinya.

“Pak Usman” sapa Arjuna

“Eh ada apa Mas Arjuna datang ke sini?” tanya Pak Usman.

“Andina ada di rumah Pak?”

“Ohh untuk itu saya juga kurang tahu Mas, kemarin saya lihat Pak Surya membawanya cepat-cepat pergi dari rumah ini” tutur Pak Usman memberi tahu.

“Kira-kira pergi ke mana ya Pak?”

“Saya kurang tahu juga Mas, saya tidak berani bertanya kemarin karena saya lihat wajah Pak Surya sangat tegang saat itu”

“Kamu di mana sih Na, kamu baik-baik aja kan?” gumam Arjuna di dalam hatinya.




Andina terlihat sedang menulis di buku harian miliknya.

Diary Andina
Hai Arjunaku apa kabar? Aku harap kamu selalu baik dan bahagia selalu ada di dekatmu, kamu harus selalu bahagia walaupun tanpa aku di dalamnya.

“Na lo lagi ngapain?” tanya Pradhipa sembari menghampiri Andina.

“Gue lagi nulis diary Pra, kalau sesuatu terjadi sama gue, gue minta sama lo buat simpan diary gue ini” pinta Andina kepada teman kecilnya itu.

HELIANTHUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang