Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
BRAKHH!!
"AYAM!" kaget mama Heeseung
Heeseung mendekati mamanya dengan menarik Jay, mamanya sendiri menatap Heeseung dengan kaget + panik, loh apa! tiba tiba dateng terus dobrak pintu kaya orang kesetanan siapa yang ga panik si!
Heeseung langsung mengunci mulutnya, Jay memeluk lengan Heeseung lalu bersandar di bahunya, dia tampak lemah tapi di satu sisi ia sangat ingin bermanja manjaan dengan Heeseung.
mama Heeseung menatap Jay dengan aneh.
"kucing kamu kenapa?"
"aku juga gak tau, dia emang manja! tapi abaikan tentang permanjaan, dia tadi muntah muntah, aku khawatir banget sama diaa!" tekan Heeseung
"muntah muntah?"
"iya aku aja sampe ga ke kampus gara gara khawatir, dia muntah terus bahkan tadi dia muntah di mobil aku, ish kenapa si Lo muntah di mobil gue?" tanya Heeseung dengan memegang rahang Jay
Jay mendusel lalu menjilati tangannya, Heeseung dan mamanya melotot, Heeseung terlihat melirik mamanya dengan was was.
"namanya juga kucing" cibir Heeseung sedangkan mamanya menatapnya dengan memicingkan netranya
"ayo cepetan ma!" tekan Heeseung
"cepetan ap--"
"cintaaa, Lo gapapa kan? ada yang sakit? mual ga? hmm? mau muntah lagi? jangan muntah di baju gue yaa" ucap Heeseung dengan memegang kedua pipi Jay, Jay langsung memeluk Heeseung
"aduhhh sayanggg" dramatis Heeseung, mama Heeseung meroling netranya dengan malas
"ayoo dongg maa" pekik Heeseung
mamanya mengambil kunci mobil dan dompetnya.
"ayo"
"ke dokter kucing?" tanya Heeseung
"ngapain ke dokter kucing!"
"kan Jay kucing" ucap Heeseung
"lu liat bentukan Jay sekarang, kucing atau manusia!"
"manusia" balas Heeseung
"kalo gua bawa Jay ke dokter kucing yang ada tu dokter nyangka kalo gua gila, cukup lu aja yang di sangka gila, gua ga mau ikut ikutan!"
Heeseung mencibir.
"mau ga? kalo ke dokter kucing sendiri aja sana sekalian cek otak lu, otak lu kan otak kucing"
