-
-
-
tanpa terasa hari hari sudah berlalu hingga sampai lah pada bulan kelahiran dedek bayi, Jay sedang di dorong menggunakan brankar tapi... ah lihat lah sendiri.
"Jay gak papa? sakit banget ya?" tanya Heeseung dengan panik
"biasa ajaa" balas Jay
"biasa aja gimana!?" tanya Heeseung
Jay tertawa lalu mencium bibir Heeseung dengan singkat, semua orang di sana di buat speechless oleh Jay.
mereka sudah cukup kaget saat melihat ekor dan juga telinga kucing nya tapi lebih kaget lagi saat ibu hamil yang harusnya kesakitan itu kini begitu santai.
"kita mau kemana?" tanya Jay
"Jay sayang bertahan ya, mama ada di sini kok" tangis mama Heeseung
"rasa nya kek terbang" tawa Jay
"Jay" tegur Heeseung
"aaaaa Jay nya kesakitan" tangis mama Heeseung
"mama diem dulu coba astaga" ucap papa Heeseung
"huwaaaa!" mama malah semakin dramatis
sungguh keributan random itu tak kunjung berhenti sampai di depan ruangan operasi, Heeseung dan kedua orang tua nya khawatir tapi kucing bohay itu arghhhhh....
"Tuan mau ice cream" ucap Jay dengan mengelus paha Heeseung
Heeseung mencekal lengan Jay.
"ini gak ada waktunya bercanda ya!" tekan Heeseung
"loh siapa yang bercanda? ini kita mau kemana? aku boleh berdiri terus lompat gak? nah terus aku ke hantam deh sama lantai, boleh?" tanya Jay dengan bersiap berdiri
"JAYYY" pekik Heeseung dan kedua orang tua nya
lupakan itu... Jay sudah berada di ruangan operasi, Heeseung dan kedua orang tua nya menunggu dengan resah.
sedangkan di dalam ruangan operasi....
"mau ngapain?" tanya Jay
"ngeluarin dedek bayi nya ya jadi gak perlu takut" ucap sang dokter menenangkan Jay
"ngeluarin dedek bayi!? YEAY" pekik Jay
"Jay!" tangis mama Heeseung dengan memeluk erat tubuh papa Heeseung
Heeseung yang melihat itu tentu saja ikut panik.
"pasti Jay sedang kesakitan dan menangis" histeris mama nya
Meanwhile...
"udah keluar belum?" tanya Jay dengan tersenyum
mereka sudah menyuntikkan obat bius tapi Jay tetap sadar biarlah setidaknya dia tidak akan merasa sakit saat bayi nya di keluarkan dari perutnya.
"belum bentar ya"
"siap" senyum Jay
beberapa saat berlalu~~~~~
sang dokter mengeluarkan satu bayi manusia dan juga seekor anak kucing!? apa ini bangsat!? sang dokter dan para perawat langsung saling menatap.
"uuu dedek bayi hai" senyum Jay
satu perawat ada yang pingsan karena saking syoknya, kehebohan terjadi saat perawat itu pingsan.
dia di keluarkan dari ruangan operasi sedangkan Heeseung dan kedua orang tuanya langsung speechless.
"ngapain dia tidur?" tanya Heeseung
"kecepean mungkin" balas papa Heeseung
"iya sih pasti kecapean" timpal mama Heeseung dengan mengelap air matanya
mereka menunggu beberapa jam hingga akhirnya sang dokter keluar dari ruangan operasi dengan wajah pucat.
"bagaimana keadaan menantu saya dok?" tanya mama Heeseung dengan khwatir
"ah bayi nya perempuan sedangkan anak kucing nya laki laki" kegilaan itu terucap dari bibir sang dokter
"gimana?" cengo Heeseung
Heeseung mengangkat seekor anak kucing di hadapan nya dengan wajah frustasi, stress dan penuh tekanan batin.
"mama rasanya mau gila" gumam mama Heeseung
"gak papa baru rasanya mau gila doang sedangkan papa udah keburu gila" balas papa Heeseung
Heeseung menatap Jay yang tersenyum pada mereka.
"dedek bayi" senyum Jay
"jadi bayi nya kembar manusia kucing gitu?" tanya Heeseung
"sumpah rasanya mau nangis" balas mama Heeseung
"ya gimana pun Jay kan tetep kucing jadi satu ngikut Heeseung sedangkan satu nya lagi ngikut Jay" timpal papa Heeseung
"WOY JEYLUCA BANGSAT APA NI KOCAK!? GAK MASUK AKAL BABI" teriak Heeseung
-
-
-
END🥰🥰🥰🥰🥰 ENDING TERGAJEEEE🥰🥰🥰🥰🥰🥰 GIMANA KALIAN UDAH GILA BELUM BACA BOOK GA MASUK AKAL INI??🥰🥰🥰🥰🥰 YA LAGIAN INI HANYA BOOK GABUT YANG KEBETULAN RAME🥰🥰🥰🥰🥰 JADI SUKA SUKA JEY DONGG ENDINGNYA MAU GIMANA🥰🥰🥰🥰🥰🥰🔪 BYE MY CAT, I LOVE U GUYS🥰🥰🥰🥰🥰🖕🏻🔪