-
-
-
"jadi rencana nya kalian mau honeymoon ke mana?"
Heeseung dan Jay saling menatap setelah makan malam mereka malah mendapatkan pertanyaan itu dari papa mereka karena tidak tahu harus menjawab apa jadi mereka hanya diam saja.
"kok diem doang?"
"kita juga gak tau pa" balas Heeseung
"kalo Jay yang gak tau sih masih papa maafin soal nya dia kucing lah kok kamu juga gak tau? mau ikut ikutan jadi kucing kamu? mentang mentang nikah sama si bohay" tekan papa nya
"aku juga beneran gak tau mau honeymoon kemana!" tekan Heeseung dengan menggebrak meja
"eh eh mau di cabein ya mulut nya?"
Heeseung melipat kedua tangan nya di dada lalu meniup rambutnya yang sedikit menutupi mata nya sedangkan Jay menertawakan nya.
Heeseung melirik Jay dengan sengit.
"diem, ngapain ketawa? lucu nya di mana!" tanya Heeseung
Jay langsung menghentikan tawa nya dan menutup mulutnya sendiri, Heeseung meroling mata nya dengan malas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Jay menurunkan telinga kucingnya saat Heeseung marah padanya.
"astaga kenapa bisa bocah sekecil kalian nikah sih?"
"papa ngerasa kalian tu gak pantes jadi suami istri pas ngeliat suami ngambek sama istri gara gara di ejek sama istri nya"
"ya Jay nya nyebelin" cibir Heeseung
"maaf" ucap Jay dengan mengembungkan pipi nya
"gak!" tekan Heeseung
Jay mengerucutkan bibir nya dengan lucu.
"heh mana ada suami kaya gitu, ya udah tukeran posisi aja sana, Jay yang jadi suami sedangkan kamu yang jadi istri"
"heol~ pada kenyataannya Jay yang hamil anak aku" balas Heeseung dengan menyombongkan diri nya
"masa suami ngambekan!"
"suka suka aku lah!" tekan Heeseung
"maa! cabein mulutnya Heeseung!"
"ish" cibir Heeseung
"Lee Heeseung anak papa yang ganteng tapi boong soalnya gantengan papa, dengerin kalo jadi suami tu gak boleh centil sama ngambekan gini"
"siapa yang centil pa!?" ngegas Heeseung
"kamu centil gitu"
"aku gak terima ya pa! orang aku gak centil yang centil di sini tu ni kucing" ucap Heeseung dengan menunjuk Jay
"Tuan centil" Jay juga menunjuk Heeseung
"mulut Lo di jaga atau mau gue masukin penis gue hah?" ancam Heeseung
"masukin aja AAA" balas Jay dengan membuka lebar mulutnya
"ni kucing emang ada gila nya tutup gak mulut Lo!" tekan Heeseung
"ngapain! kata nya mau masukin penis Tuan kedalem mulut aku!" tekan Jay
"eh! eh! ngapain malah pada ribut kalian berdua cuma tinggal bilang aja mau honeymoon ke mana elah!"
Heeseung dan Jay langsung terdiam.
"gila emang ketika gen Z menikah karena udah hamil duluan padahal mereka belum siap jadi suami istri" cibir papa nya
"papa gak usah julid!" tekan Heeseung
-
-
-
-
-
keesokan harinya~~~~
mereka berangkat ke Jepang karena Heeseung yang memilih, mereka hanya berangkat berdua, Heeseung menyeret koper sedangkan Jay menatap sekitar.
"Tuan kita mau kemana?" tanya Jay
"liburan mending diem sekarang" balas Heeseung
Jay naik ke atas koper sedangkan Heeseung menghela nafasnya dan tetap menarik koper mereka, mama dan papa nya sudah pulang setelah mengantar keduanya ke bandara.
beberapa saat kemudian~~~~~
mereka telah berada di dalam pesawat awalnya semua nya baik baik saja sebelum pesawat yang mereka naiki take off.
"AAAAAA!!! TUANNN!!!" teriak Jay dengan heboh, ia memeluk Heeseung dengan erat
"ehh jangan teriak teriak" panik Heeseung
"AAAAAAAA!!!!!! TURUN TURUNNN AAAAAA!!!!" Jay sampai menjambak Heeseung dan memeluk nya begitu erat
"gak bisa dong! masa main turun gitu aja! Lo tenang!!! jangan gini! di liatin banyak orang! emang gak malu!!?" tekan Heeseung
"NGGAKKK!!! AKU MAUU TURUNNN AAAAAAAAAA!!! TOLONGGG!! AAAAAA" sumpah kucing ini benar benar heboh bukan main
"Jay astaga, maaf maaf" Heeseung meminta maaf pada semua penumpang yang memperhatikan mereka sedari tadi
"TUANNNN HUWAAA MPHHH" teriakan Jay terhenti saat Heeseung membekap mulutnya
ahh lupakan kekacauan di pesawat akhirnya setelah 2 jam 27 menit mereka mendarat di Tokyo Narita juga, wajah Jay sebam dan memerah.
Heeseung tertawa dengan pelan.
"aku gak mau naik burung itu lagi" ucap Jay
"namanya pesawat" tawa Heeseung
"aku gak mau naik pesawat lagi" tekan Jay
"terus gimana kita pulang ke Seoul?" tanya Heeseung
"biarin aja" cibir Jay
"Jay sayang terus Lo gak mau ketemu sama mama papa lagi?" ejek Heeseung
"huwaaaaaa" tangisan Jay kembali pecah dan Heeseung langsung membekap mulut nya dengan panik
singkat cerita setelah makan dan berjalan jalan sebentar akhirnya mereka sampai di hotel yang cukup terkenal di Jepang.
Jay membaringkan tubuhnya di ranjang sedangkan Heeseung mengambil handuk dan melempar nya ke Jay.
"mandi baru tidur" ucap Heeseung
"capek" keluh Jay
"capek? gak ada capek capek an, mandi dulu baru tidur" balas Heeseung
"males" balas Jay
"kok males? sekarang pinter ngelawan yaa" ucap Heeseung dengan melipat kedua tangan nya di dada
"malesss aku pengen langsung tidur aja ya Tuan" pinta Jay
"nggak kata gue mandi ya mandi atau Lo gue seret sekarang" ancam Heeseung dengan menyandarkan tubuhnya ke dinding
"terserah pokoknya aku males" balas Jay
"ohh pengen beneran di seret ya?" tanya Heeseung
"seret aja" sengit Jay
Heeseung tertawa, ia mendekati Jay lalu memegang kedua kaki nya, Jay menatap Heeseung dengan bingung sedangkan Heeseung langsung menyeretnya menuju kamar mandi yang tersedia di dalam kamar mereka.
"AAAAAA!!!" teriak Jay
-
-
-