-
-
-
Heeseung membuka matanya dan ia langsung melotot saat melihat wajah Jay tepat di hadapan nya, cantik tapi mampu membuat nya...
"anjing!" kaget Heeseung dengan mendorong Jay hingga jatuh ke lantai
Heeseung menatap ekor yang menyembul dari ujung ranjang dengan nafas yang berat, dasar kucing kenapa dia hobby sekali melakukan itu.
untung saja dia ini tidak punya penyakit jantung jika Heeseung punya penyakit jantung sudah pasti ia akan langsung meninggal di tempat.
"Jay" panggil Heeseung
Jay menyembulkan kepalanya dengan telinga kucing yang bergerak, Heeseung menatapnya dengan datar sedangkan Jay tersenyum.
"eh meng Lo tadi gue dorong, anjing! gue lupa kalo Lo lagi hamil bangsat! sayang sini, sakit gak perut nya!?" panik Heeseung
Jay beranjak dan melompat begitu saja ke arah Heeseung, Heeseung yang kepanikan mencoba untuk menangkap Jay.
dapat!
"meng! Lo lagi hamil kocak! gak usah lompat lompat gitu!" tegur Heeseung
Jay menjilati wajah Heeseung dan Heeseung langsung mendorong dahinya, Heeseung menghela nafas nya lalu mengelap wajahnya.
"gak boleh gitu" ucap Heeseung
"kenapa?" tanya Jay
"gue gak suka di jilat" balas Heeseung
"kalo di kulum?" senyum Jay
"hehehe, gak usah mancing" datar Heeseung
"Lo ngapain tiba tiba muncul di depan muka gue?" tanya Heeseung dengan memegang kedua pipi Jay dengan gemas
"mau bangunin Tuan" senyum Jay
"gak usah sampe gitu dong cantik" ucap Heeseung dengan menguyel nguyel pipi Jay
Jay mencakar tangan Heeseung.
"kan! kan!" tekan Heeseung
Jay mengulum bibir nya.
"sekarang kasar banget sama gue, kalo gak bikin luka pasti bikin sange!" timpal Heeseung
Jay menurunkan telinga kucingnya lalu melirik Heeseung dengan sedih, Heeseung meroling matanya dengan malas lalu beranjak dari ranjang nya.
Jay ikut beranjak lalu mengikuti Heeseung dari belakang, Jay memegang baju Heeseung sedangkan Heeseung hanya mengabaikan nya.
mereka keluar dari kamar dan pergi menuju dapur, Heeseung mengambil susu dingin di kulkas lalu menuangkan nya ke gelas.
Heeseung meminum susunya, Jay menidurkan dagunya di bahu Heeseung lalu menatap segelas susu yang berada di tangan Tuan nya.
"Tuan... lebih enak itu atau punya aku?" tanya Jay