Cp.20

476 26 3
                                    

Na Jaemin...
Mungkin saat kau membaca surat ini, aku sudah tidak berada di Seoul. Aku mohon jangan mencariku.

Jae, terima kasih untuk pertemuan indah kita. Untuk semua waktu dan perhatian yang kau berikan padaku. Aku menyukai semua kebersamaan kita.

Kau adalah pria yang sempurna. Kau sangat baik padaku. Kau seperti mimpi indah bagiku.

Jae... Sudah saatnya aku sadar dari mimpi indahku. Aku harus bangun dan menghadapi kenyataan bahwa kita berbeda dan tidak mungkin bersama.

Lupakan aku dan mulailah hidup yang baru. Selesaikan konsultasimu dan dapatkan hasil yang terbaik. Kau pasti bisa!

Ingatlah, begitu banyak orang disekitarmu yang mencintaimu. Maka teruslah berjalan ke depan dan jangan menoleh ke belakang. Aku hanya kenangan untukmu, jadi tinggalkan kenangan itu dan teruslah melangkah kedepan.

.
.
.

BRAK!!

"Temukan kekasihku! Aku tidak suka menunggu dan aku tidak terima kegagalan! Aku akan memecatmu jika kau gagal menemukan kekasihku!"

Sekretaris Min mengangguk paham, "Baik Tuan". Ia menjawab dengan tenang.

Jaemin menjadi sangat kacau. Ketakutannya terjadi. Hal yang paling ia benci, "kehilangan".

Hanya kau yang ku miliki, kenapa kau meninggalkanku?

"Jae!"

Seruan Jake yang berdiri diambang pintu membuyarkan lamunannya. Jake baru saja tiba di perusahaan Jaemin, "Kenapa menghilang?! Kau ada jadwal bimbingan kan hari ini? Aku sudah menghubungimu berkali-kali hari ini", kesal Jake mengomel sambil duduk di sofa dalam ruangan itu.

"Tolong aku", ucap Jaemin lirih.

Deg!

Ini yang kedua kalinya...

Ekspresi wajah Jake tak terbaca. Pikirannya melayang pada ingatan masa lalu.

Jaemin tidak pernah terlihat lemah. Sekali seumur hidupnya, ia melihat Jaemin menjadi lemah dan meminta bantuannya saat kehilangan ibunya. Dan kali ini apa?

Jake beranjak. Ia berjalan menghampiri Jaemin, "Katakan padaku ada apa?"

Jaemin mengusap kasar wajahnya, "Y/n menghilang"

.
.
.

"Nona Y/n baru saja tiba. Sepertinya dia akan menetap di Indonesia, tepatnya di Bali. Saya belum mengetahui bagaimana bisa Nona Y/n memutuskan pergi kesana, dan menetap disana"

"Hm... Indonesia... Berbeda negara lebih baik. Ok, kau boleh pergi"

Tuan Jiwan tersenyum menang. Setidaknya gadis miskin yang mengganggu pikirannya itu telah pergi jauh berpindah negara. Ia tidak peduli bagaimana bisa gadis itu memilih Indonesia. Yang ia pedulikan adalah status sosial gadis itu tidak setara dengannya. Ia tidak ingin putranya berhubungan dengan gadis seperti itu.

.
.
.

"Jae... Makanlah. Kau seperti mayat hidup! Y/n tidak akan senang melihatmu seperti ini", kesal Jake. Namun sahabatnya tidak peduli.

Jaemin tetap fokus pada dokumen-dokumennya. Mengabaikan istirahat maupun makan. Dengan menahan amarahnya ia terpaksa berkutat dengan pekerjaannya.

Rasanya ia ingin pergi mencari kekasihnya sampai ketemu dibandingkan mengurusi urusan perusahaan. Namun si*lnya, semua urusan pekerjaan ini tidak bisa ia tunda.

Tentu saja ia tidak tinggal diam. Ia mengerahkan orang-orangnya untuk mencari keberadaan kekasihnya. Ditambah lagi dengan orang-orang suruhan Jake yang juga turun mencari keberadaan Y/n.

LOVE ME LIKE U DO - FF JAEMIN (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang