"Silahkan Tuan, Nona", ucap seorang pelayan yang mengantar satu red velvet cake, satu cheese cake, dan dua ice coffee cream.
"Ya kurang lebih begitu", ucap Y/n mengakhiri ceritanya pada Dohwan.
Siang ini Dohwan mengajak Y/n bertemu di salah satu cafe didekat apartmen Jaemin. Sudah satu jam lamanya mereka berbincang, Y/n menceritakan kepergiannya beberapa waktu yang lalu.
Dohwan lebih banyak diam mendengarkan cerita Y/n.
"Ku harap ini yang terakhir kalinya kau berbuat senekat itu. Kau tahu, bibi banyak menangis, ia terus mengkhawatirkanmu. Tapi dia berusaha tetap kuat dan berpikir positif kau akan kembali"
Y/n menundukkan kepalanya. Rasa sesal begitu mendalam.
"Kapan kau akan menemui bibi?"
Y/n masih terdiam dan menundukkan kepalanya.
Dohwan baru saja ingin memegang pundak Y/n, namun sebuah tangan kekar mencekalnya. "Maaf tuan", ucap pria berjas itu.
Dohwan mengangguk mengerti, "Maaf".
Semenjak Y/n menghilang beberapa waktu yang lalu. Jaemin menjadi semakin posessif. Ia selalu menugaskan beberapa pengawal berjaga di sekitar Y/n. Tidak lagi menghiraukan omelan gadisnya yang merasa risih dengan adanya pengawal. Ia tidak ingin kecolongan untuk kedua kalinya.
Cukup satu kali saja gadisnya pergi menghilang dan membuatnya hampir gil*.
"Temui bibi. Dia sangat merindukanmu. Dia selalu berada di pihakmu"
Y/n mengangguk paham. Sejujurnya ia sangat merindukan bibi. Namun rasanya ia sangat malu untuk menemui bibi setelah ia membuat masalah. Ia sudah membuat bibi terlalu khawatir.
Drrrt! Drrrt! Drrrt!
Y/n tersenyum melihat nama yang muncul dalam layar ponselnya.
Melihat hal itu Dohwan mengetahui siapa yang menelfon sahabatnya ini.
"Halo?"
"Beauty"
Y/n terkekeh geli mendengar panggilan Jaemin untuknya. Suara rendah yang terdengar sangat seksi, memanggilnya dengan begitu manis. "Hm?"
"Sudah selesai? Aku akan menjemputmu sekarang"
"Sudah"
"Bersiap, 10 menit lagi aku sampai"
"Baiklah"
Tut!
Panggilan suara itu berakhir.
"Dia akan menjemputmu?", tebak Dohwan.
"Bingo!", jawab Y/n sambil tertawa kecil.
"Lihat itu. Kau terlihat sangat ceria sekarang"
"Ya ya ya... Aku memang sedang bahagia sekarang. Ya sudah aku harus pergi. Aku akan menemui bibi besok, terima kasih sudah mengkhawatirkanku dan terima kasih kau sudah menjaga bibi"
.
.
.Mansion Jaemin
"J-jae... I-ini..."