Satu minggu berlalu...
Selama satu minggu berjalan, Jaemin disibukkan dengan banyaknya agenda di perusahaan, dan urusan skripsinya. Disamping itu, Y/n juga disibukkan dengan ujian kelulusannya.
Hari Terakhir Ujian - Apartment Pagi Hari
"Jae ayo kita sarapan", panggil Y/n yang mendatangi Jaemin diruang kerjanya. Y/n selalu memilih mendatangi orang yang dituju daripada berteriak memanggil.
"Iya sayang". Jaemin meletakan berkas ditangannya dan berjalan mengekori Y/n menuju ruang makan. Sejak pukul 5 pagi Jaemin berkutat dengan berkas-berkas yang harus ia periksa.
"Aku tidak masak banyak. Maaf, hari ini memang ujian terakhir tapi mata pelajarannya yang tersulit, jadi aku memperbanyak waktuku untuk belajar", ucap Y/n sambil menyiapkan piring dan alat makan. Kemudian menyajikan sarapan yang sudah ia buat.
Jaemin tersenyum, ia mendekati Y/n kemudian memeluknya dari belakang. "Terima kasih sudah menyiapkan semuanya"
"Ayo kita sarapan", ajak Y/n.
"Tidak menunggu bibi?", tanya Jaemin.
"Bibi baru saja pergi. Tidak apa kita makan lebih awal", jawab Y/n.
.
.
.Kantin Sekolah - Setelah Ujian
Sekretaris Min
Hasil konsultasi awal minggu kemarin, jauh lebih baik. Dokter mengatakan Tuan muda selalu menyebutkan nama anda. Semua kemajuan yang terjadi berkat hadirnya anda dalam hidup Tuan muda. Dia berusaha sebaik mungkin melakukan yang terbaik agar semua upaya ini membuahkan hasil yang diharapkan, semuanya demi anda.
Y/n tersenyum membaca pesan yang sekretaris Min kirim. "Syukurlah", monolognya.
"Maaf membuatmu menunggu", ucap Daehyun berlari kecil menghampiri Y/n. "Toiletnya mengantri", ia mendudukkan diri dihadapan Y/n.
"Hm. Ayo kita pesan makan", ucap Y/n sambil menyimpan ponselnya.
"Aku saja yang pesan", ucap Jay yang baru saja tiba dikantin. Dari kejauhan ia melihat kedua sahabatnya sedang duduk di ujung kantin, ia langsung saja menghampiri kedua sahabatnya.
Y/n mengangguk menanggapi Jay. Kemudian beralih melihat Daehyun yang tampak sibuk mencari sesuatu.
Y/n menggeleng sambil tersenyum. "Kau mencari ini?", tanyanya sambil memberikan ponsel Daehyun yang ia simpan sejak tadi.
"Astaga. Aku lupa kalau tadi ku titipkan padamu"
"Kau tidak boleh melupakan barangmu sendiri. Kalau kau merasa sering lupa saat menitipkan barang, bawa saja barangmu atau simpan sendiri. Jangan sampai barangmu hilang karena orang lain"
"Kenapa menasehati?! Aku mau bergantung terus denganmu karena kau harus selalu bersamaku", respon Daehyun.
Y/n menggelengkan kepalanya, "Mandiri ya. Aku tidak bisa selamanya bersamamu kan"
"Hei jangan bicara seperti itu! Menakutkan sekali membayangkan kau pergi", kesal Daehyun.
"Sudah-sudah. Ini makanan kita", ucap Jay seraya memberikan hotdog pada Y/n dan Daehyun.
Y/n melihat Jay memberikan begitu banyak saus pedas pada hotdognya. "Jay, jangan begitu. Kau bisa sakit perut. Perhatikan kesehatanmu, perhatikan semua yang kau makan. Kalian berdua harus pandai-pandai menjaga kesehatan"