"Ka-kamu!"
Sosok didepan kini tersenyum simpul. "Iya?!" ucapnya sambil menaikan satu alisnya.
"KAK TIAN!!" pekik Zea, tanpa aba-aba dirinya langsung memeluk tubuh tegap dihadapan nya itu.
Sosok dgn masker hitam itu, atau kita kenal dgn Bastian, membalas pelukan gadis mungil di depannya. Namun baru beberapa menit dirinya membalas pelukan gadis mungil itu, suara teriakan mengagetkan keduanya.
"KALIAN BERDUA, IKUT SAYA KE RUANG BK!!"
***
"Akhggg!!!""Lo kenapa sih Za?" tanya Loly dgn permen berbentuk kaki di tangan nya.
"Ck... Lo ketinggalan zaman apa gimana sih?!"
"Emang tadi ada apa Liza yg cantik jelita!"
"Fadly nembak Zea!"
Bukan Liza yg menjawab melainkan Lizi yg baru datang menghampiri kedua temannya yg duduk di kelasnya.
"WHAT!! LO SERIUS?" teriak Loly kaget, bahkan permen yg tadinya ada di genggaman nya langsung terjatuh menggenaskan dilantai.
"Yah permen terakhir gua!" lirih nya melihat permennya tergeletak cantik diatas lantai keramik yg ia pijak.
"Iya!"
"Ini titipan lo, ck.. Nyusahin banget sih lo, pake pms di sekolah segala!!" ucap Lizi menyerah kresek hitam dgn benda keramat itu di dalamnya.
"Eh btw, seriuss si Zea di tembak sama Fadly? Terus-terus dia terima gak?" tanya Loly setelah membuang permennya yg jatuh tadi.
"Engga, tapi Zea nganggap Fadly abang aja!" ucap Lizi lalu duduk di tempat duduk nya.
"Ooh bagus dong, trus ngapain tuh si Liza pake acara ngamuk segala? Kalau ada sih Dina, otomatis meledak dah tuh bom, Zea lagi deh korban nya!!" ucapnya ikut duduk di bangku samping Lizi. Kebetulan keduanya memang duduk bersebelahan.
"Yakin masih mau ngebully Zea? Pawangnya Alex loh!!" ucap Lizi menakut-nakuti. Ia tidak akan membiarkan Zea di bully lagi, kalau pun memang nanti Zea akan mereka bully, dirinya tidak ingin ikut-ikutan.
"Eh iya, yah, Alex serem soalnya!" ucap Loly berdigik ngeri.
Kedua nya diam sibuk dgn urusan masing-masing. Loly yg asik menghubungi sang pujaan hati, sedangkan Lizi dirinya lebih sibuk dgn buku tugas di depan nya.
Setelah keduanya diam, tak lama Liza datang dgn wajah sangat tidak bersahabat. "Gua mau bully Zea!" ucapnya tanpa aba-aba. Hal itu berhasil membuat Loly kaget, begitupun dgn Lizi, dirinya terdiam, kenapa ini? Padahal dirinya baru saja bilang tdk ingin ikut campur lagi. Tapi apa, saudara laknat nya ini malah datang dan mengajak.
"Ih gua gak mau, nanti di jadiin sate sama Alex, gua!! Kasian gua masih muda belum nikah!!" tolak Loly dgn cepat. Lizi yg mendengar itu tersenyum senang dalam hatinya.
"Lo Liz? Jgn bilang lo juga gak mau ikut? Kalau iya lo berdua pengecut tau engga!!" ucapnya menatap nyalang kedua sahabat nya.
"Pengecut? Yang pengecut siapa Za? Disini lo main bully sama Zea yg secara langsung gak ada salah apapun ke lo! Apalagi lo ngebully dia bawa rombongan!! Sadar!!" sinis Lizi dgn tatapan datarnya.
Liza yg mendengar itu mengertakkan rahangnya, tangan nya tergepal kuat sehingga kukunya menusuk kulit putih nya. Karena waktu yg tidak tepat dirinya memlih diam dan tidak melawan.
Berbeda dgn Loly justru dia dibuat merinding dgn perang kedua saudara ini. Rasa dia mau menghilang saja, dari pada melihat perdebatan kedua sahabat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} END
Random𝙹𝚍𝚕 𝙰𝚠𝚊𝚕 = {𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 ||𝐁𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐧||} 𝙹𝚍𝚕 𝙱𝚊𝚛𝚞 = {𝐓 & 𝐙 (𝐓𝐢𝐚𝐧&𝐙𝐞𝐚) } 𝐀𝐥𝐢𝐟𝐚 𝐙𝐞𝐚 𝐀𝐦𝐚𝐧𝐝𝐚 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘴𝘭𝘪 𝙕𝙖𝙫𝙞𝙚𝙧𝙖 𝙕𝙚𝙖𝙧𝙖 𝘼𝙙𝙚𝙡𝙖𝙧𝙙. 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘭𝘶...