13

176 20 23
                                    

Sherina mengerutkan kening saat mendapati notifikasi pesan di aplikasi instagramnya sesaat setelah ia mengunggah fotonya bersama Bagas pada storynya. Tak berniat membuka pesan dari akun yang tak ia kenali itu, Sherina kembali fokus pada obrolan mereka siang itu.

"Jadi sore ini kamu masih ada meeting nih Yang? Besok bisa libur gak? Sebelum aku balik Jakarta jalan dulu kemanaaaa gitu?" ucap Sherina.

"Gak bisa sayang, kamu sih mendadak kesini. Lagian ini sudah minggu terakhir aku di kantor yang disini sebelum balik ke pusat. Jalannya di Jakarta aja ya nanti?!" jawaban Bagas membuat Sherina mengernyit.

"Mendadak? Kan aku udah bilang sama kamu selesai teater aku langsung samperin kamu disini. Kemarin pagi aku ngabarin loh kalau aku udah ready berangkat malam.. Lagian kapan bisa jalan di Jakarta? Kan kamu tahu, lusa aku ke Kalimantan."

"Ya aku gak tahu kan tanggal berapa kamu teaternya, kamu gak jelas bilangnya.." Bagas terdengar tak mau kalah.

"Aku cerita loh sama kamu, lupa?" sebelum mendengar jawaban Bagas, Sherina kini mulai terganggu dengan notifikasi pesan dari instagramnya, masih dari akun yang sama sekali tak di kenalnya. Ketika kemudian muncul notif jika akun tersebut mengirimkan foto padanya, Sherina lantas tergugah untuk segera membuka pesannya takut-takut jika orang tersebut ternyata ada tak jauh dari meja nya dan segan untuk menyapa.

Hal lain yang ia dapati, membuatnya langsung menatap tajam ke arah Bagas.

"Kamu ada pergi ke ubud dua minggu lalu?" pertanyaan itu spontan terucap dari mulut Sherina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ada pergi ke ubud dua minggu lalu?" pertanyaan itu spontan terucap dari mulut Sherina.

"Oh??? Iya.. ada ketemu klien disana.." Jawab Bagas yang juga sibuk dengan handphonenya tanpa menatap Sherina.

"Ketemu klien atau nginep sama cewek lain?" Sherina membuka foto yang baru saja terima, membuat satu layar handphonenya di penuhi foto itu dan semakin jelas terlihat jika itu benar-benar Bagas. "Ini siapa? Klien?"

"A-ah?" Bagas berubah panik. Siapa yang diam-diam mengambil fotonya bersama Anggini? "I-itu.."

"Apa? Gak bisa ngelak kan?! Kamu selingkuh? Gila ya!" Sherina menaruh handphonenya di atas meja dengan sedikit menggebrak sambil menegakan tubuhnya, menimbulkan bunyi derit kursi yang terdorong.

Aryo yang duduk berjarak dua meja dari tempat Sherina menoleh kaget. Beranjak menghampiri dua sejoli itu.

"Gak gitu Sher, aku bisa jelasin. Dia itu anak dari klien ayahku.."

"Anak dari klien kamu ajak tidur di villa?! Parah ya kamu! Aku belain kamu abis-abisan di depan ayahku, di depan orang-orang yang gak setuju sama hubungan kita, kamu disini rupanya asik-asikan sama perempuan lain! Gak ada otak!!" Sherina yang berdiri dengan penuh emosi menunjuk-nunjuk wajah Bagas di hadapannya. "Nuduh-nuduh aku selingkuh sama Sadam, ternyata bener, secara gak langsung kamu mengakui kalau ternyata kamu yang selingkuh!!" Sherina menepis tangan Aryo yang berusaha menenangkannya.

Love To Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang