4

155 16 16
                                    

Sadam terlihat tidak bersemangat hari ini, sedari tadi ia menjawab pertanyaan tentang film nya dengan seadanya. Kantung mata terlihat menghitam, kurang tidur sepertinya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi gue lihat-lihat lesu banget?!" tanya Andrew, salah satu cast film yang ikut promo pagi ini.

"Gak apa-apa, kurang tidur gue!" jawab Sadam.

"Udah pada buka sosmed belum? Masa di banding promo film nya, yang fyp malah Sadam sama Sherina jalan dari area toilet kemaren?!" Kali ini Nania bersuara, kemudian menyerahkan handphone nya kepada Andrew, beberapa postingan serupa namun berbeda angle berada di fyp laman social media Nania.

"Kapan nih kejadian? Bisa-bisanya!" gerutu Andrew. Sadam mendekatkan diri pada laki-laki disebelahnya ikut melihat kegaduhan yang terjadi di social media.

"Coba lihat?! Handphone gue di mas Bim.. pagi tadi ribut banget tag komen di instagram perkara postingan endorse gue sama Sherina!" Sadam mengambil alih handphone milik Nania dari tangan Andrew. Wajahnya sedikit terlihat berubah, jari nya membuka komentar yang membanjiri postingan yang tengah Sadam lihat, dimana Sadam melindungi Sherina dari tangan-tangan fans dan di romantisasi dengan sound romantis dari penyanyi bernama Jaz yang memang sedang viral.

"Halah halah muka nyaaa.." Nania demgan senyum lebar meledek perubahan ekspresi Sadam.

"Apa sih?! Nih!" Sadam mengembalikan handphone kepada pemiliknya.

"Alaahh gengsi di gedein lo!" Andrew ikut meledek Sadam di sebelahnya.

"Gengsi apaan? Kalau gue gengsi, mana mau gue amanin dia dari kerumunan itu?! Dia nya aja yang segitu bencinya sama gue, gak ngerti juga gue tuh dia kenapa?!" Sadam tiba-tiba meluapkan apa yang ada di pikirannya.

"Euuuhh.. bocor juga akhirnya.." ucap Nania "Lo ada salah sih kalau menurut gue! Tapi aneh sih, kalian kan sahabatan udah lama, masa masalah begini aja gak bisa di bicarain baik-baik?" sambungnya. Jemari Nania terlihat mengusap layar handphone nya beralih membuka instagram.

"Ya kalau dia bisa di ajak ngomong sih bisa aja, ini dia nya yang menghindar kok dari tiga belas tahun yang lalu! Kemaren pun kalau bukan karena bapaknya mana ada dia dateng!" lagi-lagi Sadam menggerutu.

Andrew menepuk pundak Sadam beberapa kali "Ajak ngomong nya tuh jangan di depan umum gitu loh Dam.. samperin kek ke rumahnya atau ke studio dia.."

"Ke studio balletnya juga bisa! Cantik banget anjir, gue yang cewek aja suka liat manusia ini.. apa aja bisa! Heran!" sahut Nania memperlihatkan story instagram dari Sherina di handphonenya.

"Waah mau kompetisi balet dia? Udah punya nama gede masih ikut kompetisi begitu?! Emang kompetisinya masih bisa adil gitu kalau kayak gitu?" tanya Andrew yang juga melihat layar handphone Nania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waah mau kompetisi balet dia? Udah punya nama gede masih ikut kompetisi begitu?! Emang kompetisinya masih bisa adil gitu kalau kayak gitu?" tanya Andrew yang juga melihat layar handphone Nania.

Sadam mengangkat bahunya menandakan ia tak tahu menahu tentang apapun terkait kompetisi balet yang Sherina ikuti. Mas Bimo tiba-tiba menghampiri mereka bertiga mengembalikan handphone milik Sadam. "Mbak Mela sama Mas Rafi ngajak ketemu jam delapan malem ini tuh. Udah gue iya-in karena promo hari ini sampai jam lima sore doang.."

Love To Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang