26. Gym sucks

2.4K 108 4
                                    

Dua minggu setelah resmi mengajukan ingin mengakhiri hubungan yang tiada perkembangan dan penuh rahasia itu, pada akhirnya Brisella lah yang galau sendiri pada keputusan tersebut. Awal-awal dia nampak baik-baik saja, masih sanggup makan tiga kali sehari, masih sanggup minum kopi latte seperti kebiasaannya, dan masih sanggup nonton drama di aplikasi streaming tanpa gangguan apa pun.

Namun setelah satu minggu pertama mereka putus, dialah yang paling merasa tersakiti dan sedih sendiri. Sedangkan Aarav tampak biasa-biasa saja. Lelaki itu setiap berpapasan dengan Brisella di elevator apartemen akan kelihatan cuek seperti tidak mengenal gadis itu.

Brisella merasa itu semua tidak adil. Dia ingin Aarav menepati janjinya yang dahulu dia sampaikan jika dia akan memperjuangkan hubungan tersebut apa pun rintangannya. Namun kini semua itu hanya omong kosong, Aarav benar-benar tidak menepati ucapan itu dan Brisella sangat kecewa.

Berhari-hari setelah putus Brisella tidak selera melakukan apa pun, dia mendadak menjadi pendiam dan sering menangis. Padahal libur semester harusnya jadi ajangnya untuk jalan-jalan dan menikmati liburan.

Tetapi fokusnya hanya tertuju pada Aarav yang mengabaikannya. Dia ingin menemui pria itu dan meluruskan beberapa hal, barangkali kemarin dia hanya emosi saja dan ingin memperbaiki apa yang perlu diperbaiki.

Melihat kontak nama pria itu yang sudah tidak lagi dia blokir, Brisella mengembuskan nafas pelan. "Jujur, gue kangen," ujarnya lesu sembari menatap foto profil pada kontak pria itu di ponselnya. "Pengen denger suaranya."

Seperti itulah keluhan yang Brisella lontarkan setiap hari. Tetapi dia tidak pernah mengambil tindakan. Aarav tidak tahu betapa dia merindukan pria tinggi jangkung tersebut.

"Oke! Gue nggak bisa gini terus! Gue harus move on dan ngelupain si bandot tua itu supaya gue bisa lega menjalani hidup gue! Mau sampe kapan gue nangisin orang yang nggak menginginkan gue lagi?" ucapnya pada diri sendiri. Meski sulit, Brisella ingin mencobanya.

Berolahraga di gym dekat loby apartemen mungkin akan sedikit membantu. Dia harus olahraga dan membuat otot tubuhnya rileks, juga menjaga stamina setelah banyak mengeluarkan air mata. Brisella tidak akan mengingat Aarav lagi, janjinya setiap hari yang tidak pernah bisa ditepati.

Bersiap-siap setelah mandi dan memakai sport wear, Brisella memasukkan seluruh perlengkapan gym miliknya ke dalam tas dan mengalungkan headphone ke lehernya. Dia melangkah keluar dari unitnya dan masuk ke lift untuk turun menuju lantai dasar.

Benar, olahraga sangat membantu biasanya. Orang-orang yang sedang patah hati akan sering melampiaskan kekesalannya melalui angkat beban. Juga upgrade diri bahwa patah hati bukan sesuatu yang serius.

Namun begitu sampai dan masuk untuk menyapa semua orang di sana, kedua mata Brisella langsung tertuju pada pria tinggi yang dia putuskan dua minggu lalu tersebut. Aarav sedang fokus berjalan cepat di atas alat treadmill dan kedua telinganya tersumpal earbuds tanpa menghiraukan sekelilingnya yang sibuk pada diri sendiri.

Kenapa harus bertemu di sini?

Brisella membatin dan merutuki bandot tua itu yang ternyata ada di gym ini juga. Dia akan bersikap sama, dia tidak akan menghiraukan Aarav dan menganggap lelaki itu tidak pernah ada.

"Hai, Bri. Tumben nge-gym?" tanya Jo, tetangganya dari lantai dua, mereka beberapa kali pernah bertemu dan bertukar nomor telepon. Pria 25 tahun itu seorang mahasiswa S2 di salah satu universitas bergengsi di Jakarta.

"Oh, hai Jo!" sapa balik Brisella. Gadis itu tersenyum kemudian berjalan menuju loker untuk meletakkan tas miliknya. Jo tidak penting, kedua mata Brisella masih memerhatikan Aarav yang sepertinya tidak menyadari keberadaannya--atau belum. Dia mulai melakukan peregangan otot dan melihat keselilingnya untuk menimbang olahraga apa yang cocok untuknya. Biasanya member yang melakukan langganan selama enam bulan bisa langsung didampingi personal trainer. Namun Brisella tidak pernah berniat langganan, dia hanya datang sewaktu-waktu dan bayar sesuai harga yang mereka cantumkan.

Hey, BriselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang