Terimakasih yang masih setia
Dan selalu support dengan memberi Vote dan komen
Happy reading
💜💛💜💛
.
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam , entah mengapa Bo Gum memutuskan menutup cafenya lebih awal , biasanya cafe akan tutup sekitar jam 11 , tapi malam ini entah mengapa pria yang saat ini masih melajang itu malah menutup cafenya di saat pengunjung tengah ramai-ramainya , sebagai karyawan Jennie dan teman-teman lainnya hanya bisa mengikuti kemauan bos mereka.
"Maaf Sajangnim , kenapa kita tutup lebih awal ? " Tanya salah seorang barista di tengah-tengah kegiatan bersih-bersih nya , Jennie nampak merapikan kursi dan meja bersama teman sesama pelayan lainnya.
"Kenapa ?, kamu tidak senang pulang lebih awal ?" Bo Gum malah balik bertanya pada karyawannya itu.
"Tentu saja suka sajangnim , kalau sering-sering juga tidak keberatan kok , hahaha .." seloroh barista itu di tanggapi tawa teman-temannya.
"Boleh ... tapi gaji kamu di kurangi , mau ??" sahut Bo Gum lagi dengan santainya sambil terus mengoperasikan mesin kasir.
"Waah ... kalau begitu tidak usah sajangnim , terimakasih ..." ujar si barista lesu dengan tampang lucu sambil menggaruk leher nya , mengundang tawa yang lain nya tak terkecuali Bo Gum yang sempat melirik kearahnya sekilas.
"Saya lihat ramalan cuaca di televisi tadi sore , malam ini akan turun hujan sangat deras yang disertai angin kencang , lihatlah sudah mendung bukan ?, saya hanya tidak ingin hujan terlanjur turun sebelum toko ini tutup , selain itu kalau kalian kehujanan , lalu sakit kan saya juga yang repot." Jelas Bo Gum pada mereka.
Mendengar kepedulian Bo Gum , membuat semua karyawannya tersenyum haru , mereka sangat bersyukur memiliki bos yang begitu baik dan peduli pada keselamatan , keamanan dan juga kesejahteraan karyawannya , itulah mengapa mereka betah bekerja di Cafe itu , termasuk Jennie yang mulai memiliki rasa kagum dan hormat pada pria itu , beberapa minggu bekerja di cafe itu , sedikit banyaknya dia mulai mengenal kepribadian Bo Gum yang begitu baik dimatanya.
...
"Sajangnim , saya permisi pulang ." pamit Jennie pada Bo Gum yang masih sibuk di dalam ruangannya , teman-teman Jennie sudah pulang semua , penerangan di cafe juga sebagian sudah di padamkan.
"Loh kamu belum pulang ?" Bo Gum sedikit heran melihat Jennie.
"ee .. iya sajangnim , tadi saya ke kamar mandi sebentar ."
"o ya sudah , lebih baik kamu segera pulang , sebelum makin malam dan turun hujan." titah Bo Gum yang di angguki oleh Jennie.
"Terimakasih sajangnim." setelah itu Jennie pun keluar dari ruangan Bo Gum.
...
Jennie berdiri di depan Cafe , memandangi langit malam yang terlihat lebih pekat dari malam biasa nya , mungkin karena mendung , angin pun berhembus sedikit kencang terlihat dari lambaian dedaunan yang bergerak cepat , tak mau menunda lagi diapun memutuskan untuk segera pulang.
"paman Lee , saya pulang ya." tak lupa Jennie pamit pada penjaga cafe yang tengah memeriksa jendela-jendela , memastikan semua sudah tertutup dan terkynci dengan benar.
"Oh silahkan nona Jennie." sahut pria itu dengan sopan.
Jennie berjalan di sepanjang trotoar yang akan membawanya menuju ke sebuah halte , tempat di mana dia selalu menunggu bus , alat transportasi yang setiap hari dia gunakan , entah mengapa suasana jalanan malam ini sangat sepi tak banyak kendaraan yang lalu lalang di jalan raya , padahal baru jam 10 , tidak seperti biasanya , apa karena berita ramalan cuaca yang di maksud Bo Gum tadi , halte itu hanya berjarak beberapa blok dari cafe.
