RASA TAKUT

2 1 0
                                    

Ayska terkejut ketika melihat Arash tengah membasuh motornya di depan rumah tanpa menggunakan baju hanya menggunakan kaos dalam dan celana panjang, Ayska bukan terkejut dengan busana yang dipakainya hanya saja ia tidak mengira bahwa Arash akan sampai ke rumah lebih dulu darinya. "Dari mana?" Ajaib, bahkan dia mengetahui kedatangan adiknya itu tanpa melihat ke belakang.

Berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja, ia dengan langkahnya menuju pintu mengangkat dua buku di tangannya "dari toko buku, biasalah" katanya sembari terkekeh pelan, padahal isi pikirannya menerawang jauh memikirkan apakah Arash mengetahui soal ia pergi dengan Atha.

"Oh, sama siapa?" katanya terus menggosok motonya dengan busa ditangannya

Ayska sudah menduganya, dengan cepat ia katakan "Sama Aileen" tak ingin memperpanjang percakapan ia langsung saja berjalan menuju pintu kamarnya, samar-samar ia dengar "awas saja kalau pergi sama laki-laki".

Tak ingin ambil pusing dengan perkataan Arash, ia alih-alih tersenyum melihat kedua buku di tangannya. Menghempaskan diri ke pulau kapuk miliknya sembari terus memandangi dua buku itu, ia tak menyangka Atha akan memberikan ini padanya.

Ting...

Atha: Selamat membaca buku ya pacar

Senyumnya terhenti ketika membaca ujung kalimat yang dikirimkan oleh Atha, pasalnya ia belum menerima tawaran Atha, dia seperti menentukan sendiri semuanya dan Ayska tidak mampu berkata-kata. Kali ini senyum jahil terpampang jelas di wajahnya, ia terpikirkan sesuatu. Ia membalasnya dengan kalimat, makasih ya teman.

Baru saja ia menaruh handphone dan kembali melihat buku pemberian Atha, kini handphonenya berdering nyaring. Matanya hampir saja keluar ketika melihat deretan nama di layar pipihnya, Atha menelponnya dan ia takut Arash diam-diam mendengarkan dari bilik pintu. Ia segera bangkit membuka pintu menyembulkan kepala menengok ke kanan dan kiri tidak ada siapapun, ia lantas menguncinya rapat-rapat.

Ayska kembali berbaring dan bergumam pelan ketika teleponnya sudah tersambung, sementara Atha di seberang sana sudah siap ingin protes terhadapnya.

"Maksudnya apa?" katanya diseberang telepon

Ayska mengulum senyum, tangannya kirinya masih saja mengenggam buku pemberian Atha.

"Jawab" kali ini dengan nada serius

"Apasih"

"Kok temen?"

"Terus?"

"Harusnya makasih ya pacar, kok malah makasih ya teman" katanya mengulang kalimat yang dikirimkan Ayska kepadanya

Merasa gemas dengan nada suara Atha "Yaudah si sama aja" katanya belum puas menjahili Atha. Diseberang telepon tidak ada suara, Atha terdiam tidak menimpalnya lagi.

Alih-alih ada perasaan takut kalau Atha marah padanya, ia akhirnya menyerah untuk menjahili Atha "Yaudah si iya, makasih ya pacar" lagi-lagi Ayska mengulum senyum, jantungnya kini berdetak lebih kencang rasa-rasanya kupu-kupu tengah bermain di hatinya.

"I Love U pacar" mendengar itu Ayska hanya berdehem dan langsung memutuskan teleponnya, ia tidak mau mati muda, jantungnya sudah benar-benar berdetak tidak seperti biasanya. Ia terus memandangi bukunya dan memeluknya dalam-dalam. Sementara diseberang sana, Atha tersenyum sembari melihat buku yang judulnya sama dengan milik Ayska.

***

Ayska pergi meninggalkan dirinya setelah dua sejoli pergi meninggalkan kita berdua, siapa lagi kalau bukan Javier dan Khanza. Atha merasa kebingungan, alih-alih mengikutinya ia malah berjalan ke arah yang berlawanan. Pergi kembali menyusuri rak buku untuk menemukan judul yang sama dengan judul buku yang akan di adopsinya, setelah mendapatkannya ia tersenyum membayangkan ia dan Ayskan akan membaca buku yang sama. Ia terburu-terburu untuk pergi ke tempat kasir namun seperti melewati sesuatu yang besar, ia mengingat buku yang sempat dibaca Ayska. Atha mengingat betul judul dan warna cover bukunya itu, setelah menemukannya ia lagi-lagi tersenyum dan berniat akan memberikan dua buku yang dipilihnya kepada Ayska lebih tepatnya pilihan Ayska, perempuan yang diam-diam ia suka entah sejak kapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYSKA & BOM WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang