Part 18 - Bubu di culik?

845 47 2
                                    

Happy Reading

🦋🦋🦋🦋


🥂🥂

Nathaniel memarkirkan mobilnya di depan apartemen yang megah, yang bisa disebut sebagai istana pribadinya. Dengan cepat, dia bergegas masuk ke dalam.

Ia segera memasuki kamar pribadinya dengan langkah besarnya, tanpa menunggu lama, ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri setelah seharian penuh. Di sela-sela mandinya, ia tersenyum ingin segera merasakan pelukan Luna, yang memberikan kehangatan untuknya.

Setelah selesai mandi, Nathaniel keluar dengan handuk yang agak melorot sedikit ke bawah, menempel pada tubuh kekarnya.

Air dari rambutnya yang basah menetes perlahan-lahan, membasahi dada yang bidang dan turun ke otot perutnya yang sixpack. Setiap tetes air menyoroti kontur tubuhnya yang atletis.

Perutnya yang berotot sixpack terlihat menggoda, menambah kesan maskulin yang memikat. Rambut hitam basah menjuntai ke depan, sebagian menutupi matanya, tetapi justru menambahkan aura ketampanannya bertambah berkali-kali lipat. Dengan cahaya lampu dari kamar yang memantulkan kelembapan kulitnya, tubuh Nathaniel tampak seperti patung hidup, memancarkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan oleh kaum hawa maupun kaum Adam alias bencong /(belok).

Setelah mengeringkan rambut basahnya dengan handuk, Nathaniel mengenakan pakaian sehari-hari: kaos yang pas di tubuhnya dan celana kain panjang. Meskipun sederhana, pakaian itu sedikit ketat ketika melekat ditubuh Nathaniel hingga menonjolkan bentuk tubuhnya yang kekar dan terawat. Dalam kaosnya yang tampak nyaman dan celana kain yang terlihat rapi, kesan maskulin semakin terpancar.

Setelah merapikan dirinya, Nathaniel keluar dari kamar Ia berbelok ke arah kamar Luna yang terletak di samping kamar miliknya. Tanpa ragu, ia membuka pintu kamar Luna tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Cahaya redup dari lampu tidur memancar di dalam kamar, dan yang pertama kali menarik perhatiannya adalah sosok Luna yang tertidur pulas di atas ranjangnya. Wajahnya yang tenang dan rambutnya yang terurai di bantal memberikan kesan cantik kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Nathaniel tersenyum diambang pintu melihatnya. Luna-nya selalu cantik. Ia ingin segera memeluknya.mendekapnya erat-erat.

Nathaniel menghampiri Luna yang tertidur pulas dengan ekspresi damai dan tenang, di samping iPad yang menyala menampilkan layar lagu yang sedang diputar. Ia duduk di sampingnya, menatap wajah Luna dengan penuh keterpesonaan. Cahaya redup dari lampu tidur menerangi wajahnya yang tenang, nampak lugu dan polos.

Nathaniel memajukan wajahnya menatap lekat wajah mungil Luna dari alis yang terukir sempurna, mengikuti lengkungan bulu mata yang lebat, kemudian hidungnya yang mungil namun mancung, serta pipi yang chubby sedikit memerah dan terlihat begitu tumpah ruah terakhir bibir mungil Luna yang berwarna pink manis. Nathaniel mengamati setiap inci sudut wajah Luna dengan penuh cinta.

Namun yang paling menarik perhatiannya adalah kemeja yang dikenakan Luna sedikit tersingkap hingga memperlihatkan tali tank top di bahu dan leher jenjangnya yang menggoda, dan itu selalu membuatnya tak bisa untuk tidak memberinya tanda kepemilikan disana. Merapikan kembali pakaiannya takut kebablasan.

 Merapikan kembali pakaiannya takut kebablasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang