EDGE -2-

423 26 0
                                    

"Welcome to Indonesia Lavia "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Welcome to Indonesia Lavia "

  Lavia tersenyum pada gadis berkulit tan nan eksotis dengan rambut bergelombang . Senyuman menawan tersungging di bibir gadis itu.

"Thanks Veera "

  Gadis itu merangkul hangat sahabatnya, 2 tahun tidak bertemu dengan Lavia adalah hal yang paling tidak enak menurut Veera. Walaupun mereka masih sering Telfonan dan bahkan berkabar dengan pesan , itu sangat berbeda dengan pertemuan seperti ini.

"Jadi kita langsung pergi ke Apartemen ? Tapi aku belum bilang sama kakak " ujar Veera.

"Boleh, lagi pula aku lelah"

  Mereka masuk ke mobil yang veera bawa. Menuju langsung ke Apartemennya, karena Lavia belum menyelesaikan surat menyurat mengenai Apartemen di sebelahnya.

  Veera menatap Lavia yang diam sembari memperhatikan suasana di luar kaca. Hah , setelah berpisah terakhir kali waktu di Cuba lebih tepatnya Satu tahun yang lalu. Bisa Veera lihat , Lavia begitu berubah. Pipinya yang semakin tirus , tubuhnya yang semakin kurus.

  Lihatlah lengan Lavia, ck , seperti sebatang ranting. Oke .. , itu berlebihan .. tapi lengannya begitu kecil. Veera menghela nafas kecil , membuat Lavia menoleh padanya.

"Kenapa ra ?" Tanyanya ketika mendengar helaan nafas veera.

"Nggak papa , liat tuh .. macet " Alibinya.

  Lavia mengangguk , jalanan kota memang macet. Matanya kembali fokus memperhatikan depan, beberapa orang yang berlalu di depan kaca mobil mereka. Menjajakan koran, makanan , minuman , bahkan meminta sumbangan.

  Lavia, bersyukurlah hari ini kamu bisa sampai dengan selamat.

  Tangannya menekan tombol dan menurunkan kaca, dia melambai pada seorang anak kecil yang sedang bergerombol dengan teman temannya.

  Veera melihat Lavia,

"Tolong bagikan ini pada teman temanmu, pelan pelan saja. Jangan berisik oke ? Kalian harus diam .. " ujar Lavia di balas anggukan bocah itu,

"Terima kasih kak "

   Lavia tersenyum, membiarkan bocah itu pergi dengan segepok uang darinya. Dia menatap dari kejauhan anak itu menyembunyikan uangnya dalam saku. Dia menarik satu temannya agak menjauh untuk memberikan uang , lalu beralih pada yang lain .. satu persatu.

  Anak kecil itu mendatangi seorang kakek yang terduduk di teras toko , memberinya uang dan menunjuk ke arah mobil yang Lavia tumpangi.

"Sepertinya, kakek bertanya dapat dari mana uang itu" batin Lavia.

  Mobil Veera mulai berjalan perlahan tapi pasti. Lavia mengalihkan pandangannya menatap ke depan , membiarkan anak itu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

E D G E  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang