Video yang sedang viral saat ini , moment kemenangan TimNas dan juga berbagai reaksi penonton saat menyaksikan pertandingan entah dari balik layar kaca atau secara langsung di stadion.Beberapa video yang lewat di beranda sosmed Justin , di gulirnya dengan lambat. Hingga kembali , entah sudah yang keberapa kali .. Video milik Lavia kembali lewat.
Warga lokal, gadis itu, api unggun, tawanya.
"Huh !" Dengusan lelaki berjambang tipis itu terdengar.
Justin, what's wrong with you ?
Senyuman tipis terlihat di bibirnya. Lavia, bukan sengaja dia mencari akun gadis itu. Videonya lewat dengan sendirinya. Lalu gadis itu yang ikut di taq pada sebuah postingan milik gadis , yang sepertinya ikut menonton malam itu di sebelah Lavia.Bertemu dia, mendapat akunnya, menonton Live nya. Justin , apa sejauh itu ? Ya .. rasanya dia hanya bergerak sendiri. Menekan ini dan itu , hingga terjadi semuanya. Yang cukup masuk akal , Bahwa dia tertarik dengan gadis ini.
Dia menutup ponselnya , mengambil headphone dan menyalakan musik dengan volume sedang. Dia masih akan berada di udara dengan waktu yang cukup lama. Pergi ke jepang , menyelesaikan pertandingan dan kembali.
Padahal, sebagian besar temannya masih berlibur. Apalagi Nathan yang pasti sedang menikmati waktunya bersama keluarganya dan keluarga besar Aisila.
Oke , lain kali Justin.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Lavia menyeret kopernya memasuki sebuah Villa milik keluarganya. Suasananya terlihat sepi , namun dia bisa mendengar musik merdu dengan alunan yang lambat nan pelan. Dua perempuan paruh baya yang sedang bercengkrama sembari menikmati secangkir teh.
Kakinya berhenti, menatap keduanya dengan kerinduan. Setetes air mata luruh, melangkah dengan tegap sembari menarik kopernya.
"Mamua "
Marisa menoleh begitu pula Grandma yang mengalihkan pandangannya.
"Oh my god " lirihnya di iringi teriakan,
"Hava !"
Di dekapnya sang mamua dengan erat. Kecupan singkat pada pipi Lavia, dan grandma yang mendekat ikut memeluk cucunya. Air mata bahagia mengalir dari pelupuk Lavia.
"Putri mamua .. " ujar marisa
"Hava , kenapa tak beritahu kami jika akan kembali ?" Tanya sang grandma
Gadis itu tertawa kecil , masih memeluk kedua paruh baya itu dan mengecup pipi mereka masing masing.
"Surprise !! " ujarnya ringan.
Marisa menatap netra coklat milik Lavia, senyuman dengan lesung pipitnya , rambut coklat yang menurun dari sang papa. Tangannya naik , menyentuh pipi yang terlihat semakin tirus.
KAMU SEDANG MEMBACA
E D G E
Random"Bukan suatu yang mustahil untuk jatuh cinta secara tiba tiba " -Justin Quincy Hubner-