EDGE -11-

164 12 1
                                    

Siapa yang harus di salahkan atas sakit hatinya kali ini ? Veera benar benar tidak tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa yang harus di salahkan atas sakit hatinya kali ini ? Veera benar benar tidak tahu. Cintanya datang pada orang yang salah.

Berlabuh dan jatuh pada seorang Aidan Aditya Hamadya. Kecilnya mereka selalu bersama, dengan Aidan yang mengurusnya dengan baik. Bermain, belajar, bahkan kebutuhannya .. dibantu oleh Aidan.

Sosok pria yang bertanggung jawab, baik hati, jujur dan juga selalu dewasa. Dia penyayang, selalu menyukai anak kecil .. maka dari itu dulu Dirinya sering bersama Veera yang umurnya terpaut 5 tahun darinya.

Tapi ra , sekarang semuanya berubah. Dulu kamu masih bisa dekat dengannya tanpa menimbulkan perasaan sakit setiap detiknya. Tapi sekarang, bertemu dia saja membuatku muak.

  Kenapa dia tidak berusaha mengerti tentang aku ?

  Apa perasaanku tidak terpantul pada tatapanku ? Apa nggak ada cinta yang terpantul di sana ??

  Sialan Aidan , aku benar benar mencintaimu !

Ibarat bulan yang menyukai bumi , argh ! Persetan !

  Aku hanya menyukaimu, mencintaimu ! Apa sesulit itu merasakan perasaanku ? Apa kamu tidak pernah merasakannya secuilpun ?!

  Vera menggoyangkan gelas yang berisi Anggur itu dengan tenang. Walau hati dan matanya seakan berkobar penuh Emosi. Rasa panas yang menjalar pada tenggorokannya, membuatnya memejamkan mata. Sensasi minum yang luar biasa, dengan pasti kepalanya mulai berat.

Tenggorokannya kembali di Aliri oleh minuman yang memabukkan itu. Saat gelasnya beradu dengan meja, di situ otaknya kembali memutar Adegan yang ingin dia lupakan ..

Flash back

  Vera baru saja selesai memimpin rapat. Lisannya sejak tadi tak berhenti menggerutu pada Aidan yang tak nampak di Kantor. Pria itu hanya mengabarinya akan datang terlambat dan minta untuk di gantikan rapat.

  Padahal niatnya hari ini Cuti, 2 hari selalu bekerja full di tempat panas membuatnya Demam semalam. Kepalanya juga sedikit pusing, tapi sebelum dirinya berucap .. Aidan sudah mematikan telfonnya. Kembali menelfon balik , tapi ponsel pria itu tidak aktif.

"Kak veera, berkasnya di minta pak bos " ujar wati selaku sekertaris Aidan.

   Gadis itu hanya mengangguk, berjalan ke arah kantor Aidan. Rasanya dia ingin protes banyak hal pada Pria itu, Amarahnya menggebu gebu , bahkan saking tak terkendali emosionalnya .. matanya sudah berkaca kaca.

"Masuk ra "

    Veera masuk ke dalam ruangan itu, mendapati Aidan yang sedang mencopot dasinya dan membuka dua kacing kemejanya. Pria itu menyampirkan jasnya di sandaran kursi.

     Aidan menerima berkas itu, beberapa saat melihat vera yang hanya diam di depannya. Jika di perhatikan, mata gadis itu sedikit merah, bahkan wajahnya juga terlihat berbeda.

E D G E  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang