EDGE -14-

134 10 0
                                    

  Lavia sedikit berlari ke sebuah resort yang terlihat sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  Lavia sedikit berlari ke sebuah resort yang terlihat sepi. Jelas sekali jika telah di booking oleh seseorang. Tapi dia punya kepentingan di dalamnya, tentu saja menemui Gea.

  Dia masuk ke area kolam yang menghadap langsung ke laut. Terlihat sangat sejuk dengan beberapa tanaman yang menghiasi. Resort ini sangat penuh dengan tanaman di titik titik kosongnya.

"Gea " lavia berseru pada Sepupunya itu yang terlihat sedang tertawa bersama beberapa temannya.

  Melihat wajah wajah mereka, tak satupun Lavia mengenalnya.

"Lavia, come on !" Ujarnya.

  Lavia menghampiri mereka dan mengajak Gea menjauh.

"Ada apa ? Kau bilang ada hal mendesak ?" Tanya Lavia to the point.

  Gea memutar matanya malas,
"Jangan terburu buru. Aku tahu pekerjaanmu sudah selesai hari ini. Jadi, tolong bantu aku di sini "

"Bantu apa ?" Lavia melihat ke segela penjuru,

"Resort sedang ada tamu kan ?"tanyanya memastikan.

"Iya, tapi juga numpang promosi " ujar Gea.

"Orang penting ?"

"Partner Daddy " ujar gea.

  Mereka berdua berjalan masuk ke gedung lain. Lavia melihat Uncle kevin yang sedang berbincang dengan seorang pria yang terlihat berwibawa. Hanya dengan melihatnya pun , dia sudah tahu jika pria itu bukan orang sembarangan.

"Bisa jadi tamu negara nggak sih ?" Tanya gea, Lavia menatap sepupunya itu dengan bertanya,

"Emang siapa ?"

"Ck ck ck .. , lu kan berkecimpung di dunia perkantoran. Perusahan yang macem macem bentuknya .. , masa ngga tahu dia siapa ?" Ujar Gea lebih heran.

  Lavia kembali menatap pria yang sedang bercengkrama dengan uncle nya. Gea melihat Lavia yang hanya melihat tanpa mengeluarkan reaksi.

"Ck , itu keluarga Steven "

Lavia menoleh pada gea dengan tak percaya. Dia kembali menoleh pada pria itu. Tiba tiba seorang pemuda ikut masuk mengobrol bersama Unclenya. Lavia melebarkan matanya,

"What the fuck .. !" Umpatnya melihat pemuda itu. "Very crazy !" Dia melihat 3 orang yang mengobrol itu dengan tak percaya.

Kevin melirik pada kedua putrinya yang terlihat diam agak jauh dari tempatnya duduk. Dia kemudian memanggil keduanya, membuat fokus dua orang lainnya teralihkan.

"sorry, mr. steven.. these are my two daughters. they might be able to accompany your daughter for a trip"

Mr.steven menatap kedua gadis itu dengan senyuman,

"That's good, she doesn't have many friends. makes me a little worried" ujarnya.

  Lavia menatap pria yang berbicara itu dengan sedikit gugup. Rasanya matanya berembun tiba tiba, Mr.steven yang merasa sedang di tatap pun balik menatap dan melemparkan sebuah senyuman.

E D G E  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang