Tandai typo✓
Happy reading~
_____________________"Samlekom"
"Waalaikumsalam" sahut semua penghuni kelas yang baru saja Rana masuki.
"Ini kelas 11 Ips 3 kan?" Tanya nya.
"Iya, lo anak baru?" Jawab seorang gadis yang berbando hitam, menelisik penampilan Rana.
"Iya"
"Lo duduk sama gue aja" ajak seorang gadis yang baru saja selesai mengoleskan liptint pada bibirnya.
Rana hanya menurut dan mengikuti langkah gadis itu.
"Lo cantik juga ternyata, mau gabung sama Circle kami?" Tanya gadis berbando hitam setelah Rana duduk di meja belakangnya, bahkan gadis itu berbalik guna menatap Rana sepenuhnya.
"Apa keuntungan gue gabung sama lo?" Tanya Rana tersenyum mengejek yang malah membuat kedua gadis itu tersenyum tipis, sedangkan gadis yang duduk di samping gadis berbando hitam tadi hanya bisa menggeleng pelan.
"Lo bisa terkenal di Smagasa"
"Smagasa?" Rana mengulang ucapan gadis di depannya ini.
"Singakatan SMA Garuda Bangsa" sahut gadis di sampingnya.
Rana membulatkan mulutnya seraya menganggu paham.
"Selain itu? Gue gak suka jadi bahan perhatian" ujar Rana santai.
"Ck sejak lo dateng tadi aja udah jadi bahan perhatian ege, lo aja yang gak sadar" gadis di depan Rana berdecak kesal.
"Iyakah?"
"Iya, makanya lo-
"Rindi" gadis berbando hitam itu sontak mendelik kesal saat teman sebangkunya menyela ucapannya.
"Ranaya" Rana menerima uluran tangan itu.
"Gue Cheli" Rana beralih menatap teman sebangkunya dan mengangguk pelan seraya tersenyum.
Tatapannya berpindah pada gadis yang mengenakan bando hitam.
"Sar-
"Saraswati!" Serobot Cheli lalu tertawa saat sang empu nama menatap kesal.
"Panggil Saras aja gak usah pake Wati" ujar Saras pada Rana yang kini ikut terkekeh.
"Oke oke Saras"
"Wati"
"Ranaya!"
"Hahaha"
"Ehem" gelak tawa mereka terhenti.
Rana menoleh ke belakang dan diikuti oleh ketiga teman barunya.
"Lo di kelas ini juga?"
"Wah! Alteng!" Seru Rana kaget.
Aldrin mengernyitkan dahinya tidak mengerti, begitupun dengan ketiga gadis itu.
"Alteng apaan?" Tanya Saras.
"Aldrin ganteng"
"Astaga" Rindi hanya bisa menggeleng miris.
Sepertinya dia akan semakin tidak waras. Kedua temannya sudah hampir gila dan sekarang bertambah satu lagi.
"Anjir!" Cheli tertawa begitupun Saras yang kini ngakak.
Aldrin hanya bisa tersenyum kaku.
"Kenapa pada ketawa?" Tanya Rana menatap mereka heran.
"Emang gak ada nama lain? Kenapa harus Alteng? Kenapa gak genteng aja sekalian" ujar Saras dengan kekehan kecilnya.
"Suka suka orang cantik dong" Rana mendelik sinis yang membuat Saras mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH TANPA ENDING ✓
Teen Fiction"Gila... Ini gila" "G-gue transmigrasi? Sial!" "Gue bakal menjauh dari mereka semua, gue gak mau mati sia sia" -Ranaya *** "Selagi lo hidup, lo gak bakal bisa ngejauh dari gue Ranaya. Dan jangan pernah berpikir untuk mati demi bisa ngejauh dari gue"...