Tandai typo✓
Happy reading~
____________________Byur!
"Shitt!" Liam mengumpat saat Felia menyiram wajah Rana dengan es Teh yang sempat gadis itu rampas dari tangannya.
Rana yang reflek memejamkan matanya tadi, mulai membukanya perlahan. Kemudian dia menyeka aliran es teh yang memenuhi wajahnya.
Sedangkan Felia yang saat ini tidak bisa menahan emosinya, menatap nyalang pada Rana.
"DASAR JALANG GAK TAU DIRI-
Grep
"Shh" ringis Felia saat Liam mencengkram tangannya yang sempat ingin mendarat di pipi Rana.
"K-kak sakit" lirih Felia terbata-bata karna takut dengan aura yang Liam keluarkan.
Rahang pemuda itu mengeras sempurna, tatapannya menajam seakan ingin melenyapkan Felia sekarang juga.
"Jangan sentuh dia, kalo masih mau hidup tenang disini" desis Liam tajam seraya mengeratkan cengkramannya hingga membuat Felia menjatuhkan air matanya.
Ini sakit, sangat sakit.
Namun hatinya lebih sakit saat melihat Liam yang membela Rana di depannya.
"Kamu tunangan aku, kak. Apa aku salah? Dia mau ngerebut kamu dari aku!" Ujar Felia seraya menunjuk Rana dengan tangan satunya.
Rana yang tadinya terdiam karna ucapan Liam, beralih menatap tajam Felia.
"Turunin tangan lo, sialan. Gue gak suka ditunjuk" desisnya yang langsung disusul dengan suara-
Krek
"AKHH!!" Jerit Felia dengan pergelangan tangan yang bengkok karna ulah Liam.
Dia menatap Liam tidak percaya. Begitupun dengan Rana yang tercengang.
"Cewe gue gak suka ditunjuk, jadi jangan pernah ulangi kesalahan yang sama" ujar Liam dingin yang membuat para murid bergidik ngeri.
Bel istirahat sudah berbunyi disaat Felia menyiram wajah Rana. Namun keadaannya tetap hening karna mereka terkejut dengan perilaku Liam.
Pemuda itu membela Rana, bahkan langsung mematahkan tangan Felia hanya karna Rana yang tidak suka ditunjuk.
Dan satu lagi...
Liam mengklaim Rana sebagai pacarnya!
Wow, ini berita yang sangat mencengangkan bagi Smagasa.
"Kak... Kenapa kamu kasar gini? Ini semua karna hasutan Rana kan? Dia emang pengaruh buruk buat kamu! Aku gak akan biarin kamu sama dia" ujar Felia sendu sembari menahan sakit ditangannya.
Felia ingin menjerit sakit dan marah, namun masih ia tahan karna bagaimanapun dia harus membawa Liam pergi dari sini.
Melihat Felia yang berjalan menghampiri Liam, Rana langsung menghalanginya hingga membuat Felia terjatuh karna tidak siap dengan kedatangan Rana di depannya yang tiba-tiba.
"Kak Rana... Kamu jahat. Kamu ngerebut tunangan aku! Bahkan kamu hasut dia buat benci sama aku! Sebenarnya aku salah apa sama kamu?! Kenapa kamu giniin aku kak?!" Teriak Felia dengan isak tangis yang membuat Rana jengah.
Mendengar teriakan Felia, membuat para murid berbisik-bisik mengenai hubungan rumit mereka bertiga.
"Denger baik baik ya, Felianjing. Lo sama Liam itu belum resmi tunangan. Buktinya gak ada cincin ditangan Liam, bahkan ditangan lo aja gak ada. Jadi jangan halu" ujar Rana, menatap tajam Felia yang kini terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH TANPA ENDING ✓
Teen Fiction"Gila... Ini gila" "G-gue transmigrasi? Sial!" "Gue bakal menjauh dari mereka semua, gue gak mau mati sia sia" -Ranaya *** "Selagi lo hidup, lo gak bakal bisa ngejauh dari gue Ranaya. Dan jangan pernah berpikir untuk mati demi bisa ngejauh dari gue"...