Tandai typo✓
Happy reading~
_______________________"Darren? Kenapa dengan dia?" Tanya Rana yang bingung bukan main.
"Mending lo ikut gue sekarang, lo bakal paham" jawab Skala lalu menarik tangan Rana dan membawanya pergi entah kemana.
Tapi yang jelas, Skala membawa Rana menuju kamar Darren.
Dan anehnya tidak ada sosok pemuda itu disana.
Dimana Darren?
Skala menghentikan langkahnya tepat di depan lemari pakaian Darren.
"Apa?" Rana menatap Skala tidak mengerti saat pemuda itu menatapnya lekat.
"Buka"
Rana terdiam sejenak.
Kemudian mengarahkan kedua tangannya dan membuka pintu lemari itu.
Seketika matanya terbelalak.
Ternyata ini bukan lemari, tapi sebuah kamar!
Dan anehnya lagi, kenapa kamar ini di penuhi dengan foto dirinya?
Rana berjalan masuk, dia mengedarkan pandangannya.
Rana langsung merinding saat melihat betapa banyaknya foto dirinya.
Hingga dia menemukan sebuah foto yang sukses membuatnya murka.
Dengan cepat, Rana langsung mengambil foto telanjangnya dan merematnya dengan tangan yang bergetar hebat.
Rasa takut dan marah mulai menguasainya.
"Darren" desisnya tajam seraya mengepalkan kedua tangannya kuat.
Skala yang sedari tadi memperhatikan dari belakang, hanya diam. Dia membiarkan Rana mengeluarkan emosinya.
Hingga satu tetes air yang jatuh dari mata gadis itu, barulah Skala bergerak menghampirinya.
Dia menyeka air mata Rana dengan lembut.
"Gue tau lo kecewa, tapi sekarang lo udah tau aslinya dia gimna" ujar Skala lembut.
"Dia gak sebaik yang lo pikir, Ran" lanjutnya yang malah membuat Rana semakin menangis.
Melihat itu, Skala pun menarik Rana ke dalam pelukannya dan memeluknya erat.
"Lo aman sama gue" bisik Skala seraya mengelus punggung Rana guna menenangkan gadis itu.
"Berhenti nangisin dia, bajingan itu gak pantes dapet air mata lo" lanjutnya.
Satu kecupan lembut ia layangkan di kepala Rana.
Tepat setelah itu, Rana jatuh tidak sadarkan diri dalam pelukannya.
Obat bius yang terpasang disini ternyata berkerja dengan cepat.
Skala menatap lurus ke depan, pelukannya mengerat.
"Cuma gue yang bisa milikin lo, Rana..."
"Dulu, ataupun sekarang"
****
"DARREN!!"
"RANAYA!!!"
Deg
Mata Skala terbelalak lebar saat melihat Rana yang berhasil melepaskan ikatan tangannya dan berlari masuk ke dalam kobaran api itu.
Dia terdiam dengan tubuh yang menegang kaku. Keringat dingin mulai menetes dari tubuhnya, tangannya bergetar hebat, menyaksikan gadisnya yang terbakar hidup-hidup dengan pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH TANPA ENDING ✓
Teen Fiction"Gila... Ini gila" "G-gue transmigrasi? Sial!" "Gue bakal menjauh dari mereka semua, gue gak mau mati sia sia" -Ranaya *** "Selagi lo hidup, lo gak bakal bisa ngejauh dari gue Ranaya. Dan jangan pernah berpikir untuk mati demi bisa ngejauh dari gue"...