Tandai typo✓
Happy reading~
_____________________"Skala?" Kalimat itu langsung terucap dari Satya ketika sosok Skala lah yang mereka jumpai di kediaman Darren.
Skala yang tadinya tengah menyusuri mansion Darren, beralih menatap teman-temannya yang kini juga menatapnya dengan pandangan yang berbeda.
"Lo ngapain disini?" Tanya Egi, menatap penasaran pada Skala.
"Cari Rana" jawab pemuda itu singkat.
"Wah kebetulan banget, Liam juga ngajak kami kesini karna mau cari Rana. Btw kenapa nyarinya dirumah Darren? Orang nya aja gak ada" celetuk Satya heran.
Hening.
Celetukan Satya tidak memberi reaksi apapun dari kedua pemuda itu, selain saling menatap.
Ares melirik Skala dan Liam bergantian, sedangkan Egi yang tidak paham dengan situasi sekarang hanya bisa menggaruk dahinya yang tak gatal.
Ares mulai paham.
Skala dan Liam sedang mencurigai Darren bukan?
Mereka curiga, Rana dibawa kabur oleh pemuda itu.
Tapi apa mungkin?
Menurutnya Darren adalah orang yang tidak ingin mempersulit hidupnya, jadi untuk apa dia membawa lari Rana?
Ares terdiam saat otaknya bekerja dengan cepat hingga menemukan jawaban yang memang memungkinkan dugaannya.
Darren menyukai Rana?
Jika itu benar, maka semua dugaannya masuk akal.
Suara ketukan sepatu Liam seketika menggema di keheningan yang melanda mereka.
Semua mata memandang ke arah Liam yang kini sedang berjalan menghampiri Skala dengan wajah dingin khas nya.
Pemuda itu berhenti tepat di depan Skala yang kini juga menatapnya dengan wajah tenang.
"Dapet apa?" Tanya Liam datar.
"Gak ada jejak kak Rana disini" jawab Skala seadanya.
Liam yang mendengar itu, mengangguk pelan. Kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Skala.
"Gue harap lo gak sembunyiin sesuatu" bisik Liam tajam.
"Lo tau gue senekat apa, Skala" lanjutnya yang ternyata mampu membuat wajah Skala memerah lantaran menahan emosi.
Tepat setelah mengancam Skala, Liam pun berbalik dan pergi dari sana, meninggalkan teman-temannya yang tercengang.
"Jangan bilang... Bang Liam suka sama Skala?"
Bugh!
"Tolol" umpat Ares, menatap sinis pada Egi yang kini tengah mengusap lengannya karna mendapat pukulan maut dari Satya.
Drtt
Satu notifikasi, membuat Skala langsung meraih ponselnya.
Kami menemukan jejak Darren, Tuan.
📍LokasiSkala tersenyum miring dalam diamnya.
"Udah waktunya dia sama gue" batinnya.
****
"DARREN!"
"APA RA?"
"INI GUE DI KEROYOK! BANTUIN!!"
"KABUR AJA RA! GUE LAGI MASAK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH TANPA ENDING ✓
Teen Fiction"Gila... Ini gila" "G-gue transmigrasi? Sial!" "Gue bakal menjauh dari mereka semua, gue gak mau mati sia sia" -Ranaya *** "Selagi lo hidup, lo gak bakal bisa ngejauh dari gue Ranaya. Dan jangan pernah berpikir untuk mati demi bisa ngejauh dari gue"...