Kalau kalian berharap Milk & Love balikan mending skip dulu part ini tunggu ntar dikabarin lagi (kalau bisa sih) heheheh TT
----------------------------------------------------------------------------------
.
.
.
Rumah Sky
Sky membawa belanjaannya ke dapur, ia mempersilahkan Milk masuk. Milk melihat beberapa foto yang terpajang di ruang tamu rumah Sky. Sky anak bungsu dari 3 bersaudara, kedua kakaknya perempuan. Ini pertama kalinya Milk mau ke rumah Sky setelah berkali-kali diajak. Milk menghampiri Sky, ia duduk di kursi yang menghadap ke dapur Sky.
"Kamu sendirian di sini?" Tanya Milk.
"Iya, Mama Papa udah pensiun jadi mereka milih buat berkebun. Kakakku udah pada nikah dan ikut suaminya semua." Jawab Sky sambil mengeluarkan isi belanjaannya.
"Kenapa gak jadi Hakim atau Jaksa? Kayaknya yang dokter kamu doang ya?"
"Iya, aku suka liat orang senyum makanya aku jadi dokter."
"Tapi kamu kan dokter bedah, mana bisa liat orag senyum." Ucap Milk, Sky melihat Mik dan tersenyum lalu melanjutkan mengupas sayuran.
"Pas visit, kalo ketemu keluarganya mereka pasti senyum dan berterimakasih. Apalagi pas pasien udah pulang."
"Kamu kan terkenal galak, emang pasien bisa senyum?" Goda Milk.
"Galaknya kan ke anak koas aja. Kecuali kamu sih. Kamu mau tidur dulu?" Tanya Sky menghampiri Milk.
"Bisa?" Tanya Milk. Karena sebenarnya ia sangat lelah.
"Ya bisa, kenapa gak bisa? Ayo sini." Ajak Sky. Ia berjalan menuju salah satu kamar.
"Tidur di sini aja, ntar aku bangunin kalo udah siap." Ucap Sky lalu menutup pintu kamarnya.
Milk berjalan menuju ranjang dan langsung membaringkan badannya. Ia membuka ponselnya dan menelfon Ciize.
"Ciize, gue besok libur 2 hari. Cariin kerjaan dong Pengen sibuk."
"Beneran? Ntar gue coba cari tau, di tempat gue lagi nyari kayaknya. Ntar gue tanyain atasan gue ya."
"Makasih ya. Kabari ya."
"Okee."
Milk memejamkan matanya sedetik setelah Ciize mematikan telfonnya.
.
.Love sudah diperbolehkan pulang. Ia melihat sekeliling IGD berharap bisa melihat Milk lagi.
"Milk udah pulang." Ucap Mamanya. Love langsung terlihat kecewa.
"Love, mau bareng aku?" Tanya Win.
"Gak usah, kamu pulang aja. Makasih ya Win sudah bantu dan jagain." Ucap Mama Love.
"Gak apa-apa kok tante." Win langsung merangkul Love membantunya berjalan ke mobil Ayahnya.
"Makasih ya Win." Ucap Love pelan. Win hanya tersenyum.
Saat mobil mulai melaju, Love melambaikan tangan ke Win. Ia langsung merangkul lengan Mamanya dan menyenderkan kepalanya di bahu Mamanya.
"Milk makin kurus ma, dia keliatan kurang tidur. Tapi dia makin cantik, dia keren bisa makein Love infus." Ucap Love sambil menangis pelan. Mamanya mengelus lengan Love.
"Dia udah tau Love punya pacar lagi, dulu dia marah banget pas tau Love deket cowok. Sekarang dia marah juga gak ya ma?" Tanya Love ke Mamanya.
"Dia seneng kalo kamunya seneng, mama tadi ngobrol dan dia bilang kalo ikut seneng kamu sekarang udah lebih baik dari sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
FanficIni lanjutan dari cerita Bimbang. Setelah kebimbangan Milk akan perasaannya. Kali ini ia akan dihadapkan dengan masalah yang menjadi ketakutan terbesarnya. Akankah Milk bisa memilih Love hingga akhir? Dan akankah Love akan memilih Milk hingga akhir...