Bab 12

771 73 21
                                    

Hari Pertunangan 

Love sedang dipakaikan riasan di wajahnya. Ia menatap dirinya dari pantulan kaca. Ia beberapa kali menghela nafas panjang, berusaha menenangkan dirinya. Tiba-tiba Mama Love memasuki ruangan makeup, Love melihat Mamanya dari pantulan kaca.

"Cantik." Puji Mama Love sambil tersenyum.

"Ma..." Panggil Love dengan lirih.

"Udah cantik gini masih aja ngerengek kayak anak kecil." Ucap Mama Love sambil mengelus bahu anaknya itu dengan lembut.

"Pengen jadi anak kecil lagi, capek banget jadi dewasa." Ucap Love lalu memeluk Mamanya yang berdiri di sampingnya. Mama Love hanya tersenyum.

"Mohon maaf kak, ini kalungnya boleh saya lepas?" Ucap seorang MUA yang merias Love.

"Kenapa?" Love melihat ke arahnya sambil memegang liontin kalung yang ia pakai. Love masih memakai kalung pemberian dari Milk, ia tidak pernah sekalipun melepaskan kalung itu.

"Kalung dari kak Win sepasang dengan gaun yang dipakai hari ini." Ucapnya lagi sambil membuka kotak berisi kalung dari Win.

"Ini juga cocok, saya pakai ini saja." Tolak Love.

"Udah waktunya di lepas, udah lama kan kamu pakek itu?" Ucap Mama Love. Love menggigit bibir bawahnya sambil menatap Mamanya.

"Yaudah kalo emang belum siap di lepas. Tapi harus kamu lepas, kamu udah punya Win." Bisik Mama Love sambil mengelus bahu anaknya itu.

.

Sky memarkirkan mobilnya, hari itu ia menemani Milk ke acara Love. Sky melihat Milk yang hari itu terlihat sangat cantik dengan dress berwarna hitam dan rambut terurai. Selama perjalanan Sky berkali-kali memuji kecantikan Milk.

Milk meremas gaunnya, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Milk merasa kakinya enggan untuk masuk.

"Kalo emang gak sanggup gak usah dateng." Ucap Sky dengan suara lembutnya.

"Gak, aku gak apa-apaaa." Milk menghela nafas panjang. Ia merapikan rambutnya dan keluar dari mobilnya yang juga diikuti Sky.

Sky menghampiri Milk, ia mengambil tangan Milk untuk dilingkarkan ke lengannya. Sky tersenyum yang membuat Milk ikut tersenyum. Mereka memasuki gedung acara, Milk memegang erat lengan Sky karena ia mulai merasa sesak.

"Masih mau lanjut?" Tanya Sky khawatir karena melihat wajah Milk sedikit memerah.

"Milk." Suara Ciize memanggil yang membuat Milk menoleh.

"Cantikk bangetttt." Puji Ciize saat menghampiri Milk.

"Hai Milk." Sapa Gun bersama dengan pacarnya.

"Gunn, lama gak ketemu. Halo tu, apa kabar?" Sapa Milk ke pacar Gun.

"Baikkk, Milk lo gimana koas kemarin?" Tanya Tu dengan semangat. Ia teman Milk, tentu saja yang mejodohkan mereka juga Milk.

"Tentu saja menyenangkan, tuh liat selesai koas dokternya langsung dibawa pulang." Ledek Ciize sambil mencolek lengan Milk. Sky tersenyum melihat Ciize.

"Apaan, gak gak. Eh kenalin, ini Sky. Dia temen gue, yang sering bantuin gue di rumah sakit." Ucap Milk.

"Halo, Sky." Sky mengulurkan tangannya.

"Emang kalo Milk beda ya, anak lain koas dapet trauma dia malah dapet pasangan." Ucap Tu ke Ciize sambil tertawa.

"Apaan sih, Ciize ni emang suka gosip." Milk tersenyum yang membuat Sky lega.

Setelah cukup lama mengobrol, mereka memutuskan masuk karena acara akan segera dimulai. Milk kembali menggandeng lengan Sky, kali ini ia sudah bisa mengontrol emosinya.

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang