Bab 10

745 86 13
                                    

----------------------------------------------------------

Enam bulan berlalu, Love sekarang bekerja di salah satu perusahaan sebagai SEO (search engine optimization) specialist atau biasa dikenal marketing digital. Karena kompetensinya tidak butuh waktu lama bagi Love untuk naik jabatan dalam waktu 6 bulan. Ia menikmati pekerjaannya saat ini, ia bersyukur jika bukan karena ingin dekat dengan Milk mungkin sekarang tidak akan duduk di tempatnya sekarang. Cita-cita yang pernah ia ucapkan ke Milk akhirnya bisa ia wujudkan.

Love membuka ponselnya, lagi-lagi ia mengecek akun sosmed Milk. Milk terlihat mulai aktif lagi. Foto dirinya sudah hilang dari feed sosmed Milk. Waktu tau pertama kali Love menangis, butuh waktu sebulan bagi dirinya menerimanya.

Hubungannya dengan Win juga semakin baik, Love sudah mulai menerima walaupun masih belum bisa sepenuhnya menghilangkan Milk. Win bekerja sebagai software engineer di perusahaan bidang IT. Sejak mulai bekerja Win jadi jarang menemui Love walaupun mereka satu kota, hal itu karena Win hanya memiliki waktu luang sedikit. Namun itu sudah biasa Love hadapi, semua karena Milk. Ia sudah biasa menjalin hubungan dengan orang sibuk.

Walaupun jarang menemui Love, Win rajin memberikan kabar. Love juga melakukan hal yang sama. Itu yang membuat hubungan mereka masih bertahan.

.
.

Rumah Sakit

Hari ini terakhir masa koas Milk. Hubungannya dengan Sky semakin dekat, namun Milk masih belum mau menjalin lebih dari teman dengan Sky. Ia masih merasa belum bisa menerima karena di hatinya masih ada Love, perasaannya belum berubah.

Sky yang sudah sangat menyukai Milk masih terus berusaha. Ia masih selalu membantu Milk di sela-sela jam prakteknya. Ia masih selalu menemani Milk tidur di mobilnya saat tidak ada praktek, ia juga masih sering mengajak Milk makan bersama. Sky juga beberapa kali mengajak Milk makan bersama keluarganya. Keluarga Sky sangat menyukai Milk, itu juga yang membuat Sky tidak menyerah untuk mendapat hati Milk.

Pagi itu Milk terlihat lebih rapi dari biasanya. Ia keluar mobilnya dengan perasaan bahagia karena akhirnya bisa menyelesaikan 2 tahun ini. Dimulai dari patah hati dan sekarang masih patah tapi ia sudah berdamai dan menerima semua kehilangannya. Ia melihat Sky berdiri menunggu dirinya.

"Ngapain?" Tanya Milk.

"Nunggu kamu. Kan bakal jarang liat kamu." Sky berjalan di samping Milk.

"Bukannya gak ada praktek ya hari ini?"

"Kan udah aku bilang mau liat kamu."

Keduanya menyusuri koridor menuju stase THT, stase terakhir yang sudah Milk tempuh. Sky terus memandang wajah Milk.

"Dok liat depan, ntar nabrak." Protes Milk. Sky tersenyum.

"Ntar kalo selesai mau makan di rumah gak?"

"Kayaknya temen-temen pada mau makan bareng buat perpisahan, tapi belum tau juga sih jadi apa gak."

"Gak jadi, ikut aku aja." Ucap Sky percaya diri.

"Sok tau banget."

"Pagi dok." Sapa Krist yang sudah menunggu Milk di depan ruangan mereka.

"Krist gak jadi kan ya makan-makannya ntar?" Sky memberi kode Krist untuk mengiyakan.

"Iya gak jadi."

"Kenapa?" Tanya Milk.

"Ada yang masih harus jaga malem. Lusa aja."

"Tuh kan, ntar aku jemput ya." Sky mengacak rambut Milk sebelum pergi. Milk yang kesal memukul lengan Sky.

"Bau bau abis koas langsung resepsi nih." Goda Krist sambil tertawa.

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang